Aspek agama dan budaya sering mencerminkan nilai-nilai luhur suatu masyarakat. Salah satu tradisi yang merepresentasikan hubungan keduanya adalah azan pitu yang dilaksanakan di Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Cirebon. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan azan pitu sebagai simbol relasi antara agama dan budaya di Cirebon. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini memberikan analisis mendalam mengenai tradisi tersebut. Penelitian dilakukan di Kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa azan pitu yang masih dijalankan hingga saat ini, memiliki kaitan erat dengan nilai-nilai religius dan kultural masyarakat setempat. Tradisi ini berperan secara religius sebagai panggilan untuk salat, sekaligus sebagai warisan budaya yang merefleksikan identitas dan kearifan lokal. Eksistensinya hingga kini menjadi bukti penting dari pelestarian nilai-nilai luhur yang mengintegrasikan aspek spiritual dan tradisional dalam kehidupan sehari-hari. Temuan ini memperkuat pemahaman tentang bagaimana tradisi lokal dapat menjadi representasi dari hubungan agama dan budaya yang saling berkaitan. Hal tersebut sesuai dengan teori Clifford Geertz yang memandang agama sebagai sistem simbolik yang menyatukan nilai-nilai agama dan budaya dalam kehidupan masyarakat.