Tyaswanti, Anita Tri
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Ketidaksantunan Berbahasa dalam Komentar Instagram @lambe_turah sebagai Representasi Krisis Etika Berbahasa Tyaswanti, Anita Tri; Wicaksana, Muhlis Fajar; Kusumaningsih, Dewi
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 6, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v6i4.6696

Abstract

Penggunaan bahasa memiliki pengaruh kuat dalam munculnya ketidaksantunan berbahasa yang terjadi, khususnya dalam kolom komentar di media sosial Instagram. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis ketidaksantunan berbahasa dalam kolom komentar di media sosial Instagram @lambe_turah dalam postingan “Tiktokers Ira Nandha Ungkap Dugaan Perselingkuhan Suami dengan Pramugari” yang diunggah pada akhir tahun 2023 sebagai representasi krisis etika berbahasa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan memberikan deskripsi yang mendalam tentang ketidaksantunan berbahasa. Sumber data diperoleh dari media sosial Instagram pada kolom komentar akun gosip @lambe_turah. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak, catat, dan teknik dokumentasi menggunakan tangkapan layar. Analisis ini menggunakan teknik analisis isi melalui coding, klasifikasi, pembuatan kategori, kemudian dianalisis. Hasil penelitian menemukan data ketidaksantunan berbahasa dalam komentar di media sosial Instagram sebagai representasi krisis etika berbahasa yang dikategori menjadi tiga yaitu bentuk ketidaksantunan berbahasa dalam penyebutan kata kasar, penyebutan binatang, dan penyebutan bagian tubuh manusia. Penelitian ini dipilih untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang krisis etika berbahasa di media sosial, khususnya Instagram. Kemudian, hasil penelitian diharapkan memberi kontribusi kepada masyarakat untuk mengembangkan etika berbahasa yang lebih efektif dalam menghadapi tantangan etika berbahasa di era digital saat ini