Nandalawi, Nandalawi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kepemimpinan Transformasional: Skill Yang Diperlukan Kepala Madrasah Di Lembaga Pendidikan Islam Era Society 5.0 Nandalawi, Nandalawi; Sentosa, Sedya
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v6i1.6116

Abstract

Memasuki era baru, madrasah sebagai bagian dari lembaga pendidikan yang berbasis Islam, harus mempunyai pemimpin yang adaptif dan mampu menjadi katalisator agar dapat memberdayakan sumber daya manusia dengan baik. Hal ini melatarbelakangi sekaligus menjadi tujuan peneliti ingin mengulas bagaimana kepemimpinan transformasional menjadi solusi kepala madrasah dalam upaya persiapan menghadapi era baru, society 5.0. Selanjutnya, untuk mengetahui hasil dari penelitian ini, penulis menggunakan metode Library Research, yaitu menelaah teori transformasional dan konsep era society 5.0 dengan data kepustakaan berupa karya-karya tulis mengenai teori transformasional dan konsep era society 5.0, baik sumber datanya berupa artikel, jurnal, buku, yang lalu diolah dan ditelaah kaitannya dengan penelitian ini. Analisis isi (Content Analysist) sebagai teknik analisis datanya. Hasil dari penelitian ini adalah kepemimpinan transformasional dapatĀ  menjadi solusi untuk diterapkan kepala madrasah dalam era society 5.0, dikarenakan yang pertama, memuat elemen-elemen yang menjadi pendukung untuk mengembangkan skill tambahan kepala madrasah yang harus dimiliki dalam menghadapi tantangan perubahan era. Yang kedua, perhatian individu pada kepemimpinan trasnformasional menjadi hal yang sangat berpengaruh terhadap pengembangan sumber daya manusia menjadi lebih baik. Dari sini terlihat bahwa gaya dari suatu kepemimpinan menjadi tolok ukur kesuksesan kualitas seorang pemimpin, oleh karena itu, penting bagi pemimpin untuk memilih pijakan dalam menentukan gaya kepemimpinannya
Adopsi Digital Twin dalam Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi: Peluang dan Tantangan Nandalawi, Nandalawi
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 15, No 1 (2025): 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v15i1.24715

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplor peluang dan tantangan digital twin sebagai pembaharuan teknologi yang dapat diadaptasikan dengan Pendidikan Agama Islam. Hal ini menjadikan Pendidikan Agama Islam sebagai ranah yang selalu bisa dijangkau dengan berbagai kemudahan sesuai dengan kemajuan zaman. Kajian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka (library research) dengan model analisis data deskriptif. Hasil penelitian ini adalah digital twin pada ranah Pendidikan Agama Islam memiliki potensi kontribusinya yang dalam hal ini, menjadi komponen pembelajaran di kelas maupun sebagai pembantu untuk menaganalisis Keputusan dalam sistem Pendidikan. Sedangkan tantangannya, insfrastruktur dan sumber daya manusia pada konteks ini masih sangat kurang.
Adopsi Digital Twin dalam Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi: Peluang dan Tantangan Nandalawi, Nandalawi
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 15 No 1 (2025): 2025
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v15i1.24715

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplor peluang dan tantangan digital twin sebagai pembaharuan teknologi yang dapat diadaptasikan dengan Pendidikan Agama Islam. Hal ini menjadikan Pendidikan Agama Islam sebagai ranah yang selalu bisa dijangkau dengan berbagai kemudahan sesuai dengan kemajuan zaman. Kajian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka (library research) dengan model analisis data deskriptif. Hasil penelitian ini adalah digital twin pada ranah Pendidikan Agama Islam memiliki potensi kontribusinya yang dalam hal ini, menjadi komponen pembelajaran di kelas maupun sebagai pembantu untuk menaganalisis Keputusan dalam sistem Pendidikan. Sedangkan tantangannya, insfrastruktur dan sumber daya manusia pada konteks ini masih sangat kurang.
Penggunaan Media Video Motion Graphic (Powtoon) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran PAI di SMP Nandalawi, Nandalawi
Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru Vol 9 No 3 (2024): Edisi September 2024
Publisher : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51169/ideguru.v9i3.921

Abstract

The aim of this research is to improve the problem of completeness in previous student learning outcomes by using the Powtoon application learning media. This research is classroom action research (PTK) which was carried out in two cycles during the learning process. Each cycle consists of four stages, including the planning, implementation, observation and reflection stages. This research was conducted as a solution to the problems faced by teachers, one of which is low student learning outcomes. Meanwhile, in the process, several data collection methods were used, including observation, interviews, pre-test and post-test and documentation. Data analysis in this research is by comparing the standard completion scores or KKM, with the increase in the percentage of students completing each cycle. Meanwhile, in the results of this research, there was a change in the percentage increase in student learning outcomes, namely, before learning using Powtoon media (using conventional learning methods), there were only 7 students who completed with a percentage of 58.33% and 5 students did not complete. After learning using Powtoon media, there was an increase in the percentage of learning outcomes. That is 75% with complete learning for 9 people and 3 people incomplete. After reflecting on cycle 1, the research continued in cycle 2 with an increase in the percentage to 83.33% or 10 students completed and 2 students did not complete with an average of 87.58. This data is proven to have achieved the completion indicator with a KKM standard of 75 and a classical score percentage of 85%.