Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Makna Simbolik Pakaian Adat Perkawinan Masyarakat Aceh Singkil turrahmi, rafika; Hasan, Kamaruddin; Anismar, Anismar; M.Ali, M.Ali; Husna, Asmaul; Zulfadli, Zulfadli
Jurnal Komunikasi Pemberdayaan Vol 3 No 2 (2024): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa APMD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47431/jkp.v3i2.432

Abstract

Kabupaten Aceh Singkil merupakan salah satu daerah dari Provinsi Aceh yang memiliki kekayaan budaya cukup kuat. Salah satunya adalah pakaian adat yang dipakai dalam pesta perkawinan Suku Singkil. Makna simbolik pakaian adat Suku Singkil tidak lepas kaitanya dengan nilai agama, norma, dan nilai kehidupan. Untuk itu perlu dikaji bagaimana makna simbolik pakaian adat dalam pesta perkawinan Suku Singkil di Kabupaten Aceh Singkil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pakaian adat asli dan makna simbolik pakaian adat dalam pesta perkawinan di Suku Singkil. Penelitian ini menggunakan metode  penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan pakaian adat khas Suku Singkil berbentuk jubah berwarna merah dan memiliki kemiripan dengan pakaian orang Arab. Pakaian ini lazim dipakai masyarakat Suku Singkil daerah aliran sungai yaitu Simpang Kanan dan Simpang Kiri. Pakaian untuk mempelai laki-laki disebut dengan pakaian Mempule dan untuk perempuan disebut dengan pakaian Sanggul. Terdapat Jujung Naga dan Bunga Mekhaleh di bagian kepala pengantin pria dimaknai sebagai pelindung dan melambangkan keluarga. Pakaian pengantin perempuan terdiri dari baju kurung dan rok merah, dihiasi emas melambangkan keindahan dan kehormatan. Pakaian adat Batabu dipakai masyarakat Singkil Pesisir dalam acara pernikahan, mirip pakaian adat Sumatera Barat. Pakaian pengantin pria  disebut dengan pakaian Batabu dan pakaian untuk pengantin perempuan disebut dengan pakaian Goyang-goyang. Makna simbolik yang terdapat pada pakaian Batabu dan goyang-goyang memiliki makna keindahan dan kemewahan, kebijaksanaan, dan memiliki jiwa tanggung jawab dalam melindungi. Masyarakat Singkil percaya penggunaan banyak perhiasan berarti mendoakan  kedua pengantin memiliki rezeki berlimpah, layaknya seperti Datuk yang kaya raya.