Nadia, Felanda Ahsan
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemanfaatan Ekstrak Biji Labu Kuning (Cucurbita moschata) sebagai Sediaan Krim Anti-Aging Mutia, Maya Sari; Rusip, Gusbakti; Kurniawan, Gracella Verren; Sartika, Dewi; Nadia, Felanda Ahsan; Henny, Henny
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 9, No 4 (2024): November
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.99524

Abstract

Latar Belakang: Meningkatnya kesadaran akan pentingnya perawatan kulit berbahan alami mendorong permintaan produk anti-aging. Biji labu kuning (Cucurbita moschata) yang mengandung antioksidan seperti vitamin E, karotenoid, dan asam lemak esensial, efektif melawan radikal bebas dan memperlambat penuaan kulit, menjadikan pilihan tepat untuk krim anti-aging ramah lingkungan.Tujuan: Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui manfaat dari ekstrak biji Cucurbita Moschata sebagai krim anti-penuaan.Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain Pretest-Posttest Control Group. Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (Mei-Juli 2024). Sampel berupa krim anti-aging dengan ekstrak biji labu kuning, yang diuji pada lima kelompok tikus: kontrol negatif, kontrol positif, dan tiga kelompok dengan konsentrasi 4%, 8%, dan 12%. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon pada SPSS untuk menilai efektivitas dosis krim terhadap tanda penuaan.Hasil: Ekstrak biji labu kuning dengan konsentrasi 4%, 8%, dan 12% terbukti efektif meningkatkan kelembapan kulit. Analisis histopatologi menunjukkan bahwa konsentrasi 12% secara signifikan meningkatkan kepadatan serat kolagen, mendukung efektivitas krim dalam mengatasi tanda-tanda penuaan.Kesimpulan: Ekstrak biji labu kuning dengan konsentrasi 4%, 8%, dan 12% efektif meningkatkan kelembapan, aktivitas antioksidan, dan densitas kolagen. Konsentrasi 12% sebagai dosis optimal yang memberikan hasil terbaik dibandingkan konsentrasi 4% dan 8%.