Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan di PT Bretonia Aan Gunawan; Syamsul Arifin
JURNAL RISET MANAJEMEN (JURMA) Vol 2 No 4 (2024): December : Jurnal Riset Manajemen
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54066/jurma.v2i4.2720

Abstract

Customer satisfaction is a crucial factor in the service industry, including PT Bretonia Marble, which faces challenges in maintaining service quality standards amidst global competition. This study aims to measure the impact of service quality on customer satisfaction at PT Bretonia Marble. The research method used is quantitative with a correlational approach. Primary data was obtained through questionnaires distributed to a sample of the company's customers, while secondary data came from the company's sales reports. The independent variable in this study is service quality, and the dependent variable is customer satisfaction. Data processing was conducted using regression analysis to determine the relationship between these variables. The research results show that service quality has a significant influence on customer satisfaction, with an Adjusted R Square value of 0.645. This indicates that 64.5% of the variation in customer satisfaction can be explained by service quality, while the remaining portion is influenced by other factors such as price and product reputation. The T-test demonstrates that service quality positively impacts customer satisfaction with a significance value of 0.000. In conclusion, improving service quality at PT Bretonia Marble significantly contributes to customer satisfaction. Therefore, the company is advised to continuously enhance various service dimensions, such as reliability, empathy, and responsiveness, to maintain customer loyalty and improve market competitiveness. The study also recommends optimizing service processes and employee training to strengthen customer relationships and ensure business sustainability.
IMPLEMENTASI PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF DI INDONESIA Aan Gunawan; Ridho Hidayah
Widya Balina Vol. 9 No. 2 (2024): Jurnal Widya Balina
Publisher : widya balina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

. Dalam hukum Islam, wakaf berarti menyerahkan sesuatu hak milik yang tahan lama (zatnya) kepada seseorang atau nadzir baik berupa perorangan maupun lembaga, dengan ketentuan bahwa hasilnya digunakan sesuai dengan syari’at Islam. Harta yang telah diwakafkan keluar dari hak milik nazdir/ lembaga pengelola wakaf, tetapi mejadi hak milik Allah S.W.T yang harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. Filsafat yang terkandung dari amalan wakaf yaitu menghendaki agar harta wakaf itu tidak boleh hanya dipendam tanpa hasil yang dapat dinikmati oleh mauquf alaih atau pihak yang berhak menerima hasil wakaf. Makin banyak harta hasil wakaf yang dapat dinikmati oleh yang berhak, makin besar pula pahala yang akan mengalir kepada wakif. Selanjutnya persoalan yang menyangkut siapa yang akan melakukan perawatan, pengurusan dan pengelolaan aset wakaf yang dalam istilah fikih dikenal dengan nadzir wakaf, atau mutawalli wakaf termasuk hal yang sangat krusial. Hal itu karena aset wakaf adalah amanah Allah S.W.T yang terletak di tangan nadzir. Oleh sebab itu, nadzir adalah orang yang paling bertanggungjawab terhadap harta wakaf yang dipegangnya, baik terhadap harta wakaf itu sendiri maupun terhadap hasil dan upaya-upaya pengembangannya. Institusionalisasi Nazhir wakaf dapat dilihat pada pengaturan nazhir menjadi nazhir badan hukum, nazhir organisasi dan nazhir perorangan yang akan dibina oleh Badan Wakaf Indonesia. Maka pengembangan harta wakaf di Indonesia didaftar dan diatur oleh suatu lembaga yang khusus menangani wakaf. Salah satu bentuk lembaga yang berkembang di Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia adalah lembaga wakaf produktif. Lembaga ini sudah berdiri dari tahun 1967 dan baru dikembangkan pada tahun 2006. Pada mulanya bentuk wakaf yang berkembang di Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia baru berupa wakaf tanah produktif. Tanah wakaf yang diproduktifkan mulanya seluas 20 Ha. Tanah wakaf tersebut kemudian dikelola dengan ditanami beberapa jenis tanaman seperti karet dan kepala sawit. Selain wakaf berupa tanah yang diproduktifkan, maka berkembang juga layanan wakaf qur’an. Hasil pengelolaan tanah wakaf digunakan untuk membiayai da’i-da’i yang dikirim oleh Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia ke daerah-daerah dengan tujuan syi’ar Islam. Dana-dana yang terkumpul sebagai hasil dari pengelolaan tanah-tanah wakaf yang diproduktifkan sepenuhnya dialokasikan murni untuk kepentingan umat. Selain itu, hasil dari pengelolaan wakaf tersebut juga dialokasikan untuk  pengelola atau nadzir.