Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

BANTUAN ADVOKAT DALAM PENYELESAIAN WANPRESTASI (INGKAR JANJI) PADA PERJANJIAN BERBENTUK LISAN DI PENGADILAN Azzahra Meutia; Hafni Zahra Charity; Sandra Ayu Wandira; Nawa Bathuta
JOURNAL SAINS STUDENT RESEARCH Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Sains Student Research (JSSR)
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jssr.v3i1.3541

Abstract

The resolution of default (wanprestasi) in verbal agreements is indeed an important issue in legal practice in Indonesia. Although verbal agreements are recognized by law, they often pose difficulties, especially in terms of proof when a breach occurs. The Supreme Court's decisions show that verbal agreements can still be debated in court, but the main challenge is the lack of written evidence to support the claims of the aggrieved party. Therefore, understanding the legal principles underlying verbal agreements is crucial to determine the appropriate legal steps. Lawyers play a vital role in resolving disputes related to default in verbal agreements. As legal professionals, lawyers assist clients in gathering relevant evidence, presenting legal arguments in court, and advising on ways to resolve disputes, both through litigation and alternative methods such as mediation. In this context, lawyers not only act as defenders but also as mediators who can help the parties reach a mutually beneficial agreement. This study uses a normative legal research methodology, which examines regulations and court decisions related to verbal agreements and default, to provide more effective solutions in handling disputes in the future.
KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOTIKA PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM : (Studi Komparatif Di Indonesia Dan Malaysia) Nawa Bathuta; Zulkarnain
QANUN: Journal of Islamic Laws and Studies Vol. 4 No. 1 (2025): QANUN: Journal of Islamic Laws and Studies
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/qanun.v4i1.935

Abstract

Kejahatan narkotika merupakan kejahatan transnasional yang berdampak luas terhadap ketertiban sosial dan keamanan negara. Indonesia dan Malaysia sebagai negara mayoritas Muslim memiliki pendekatan yang khas dalam penanggulangan kejahatan ini, baik dari aspek hukum positif maupun hukum pidana Islam. Studi ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan kebijakan hukum pidana serta penerapan prinsip-prinsip hukum pidana Islam dalam menanggulangi kejahatan narkotika di kedua negara. Di Indonesia, pendekatan hukum pidana menekankan sistem ganda berupa pembedaan antara pecandu yang direhabilitasi dan pengedar yang dikenai sanksi berat, sedangkan Malaysia cenderung menggunakan pendekatan represif dengan hukuman mati, meskipun telah terjadi reformasi melalui penghapusan hukuman mati mandatori pada tahun 2023. Dari perspektif hukum pidana Islam, kedua negara masih menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan prinsip hukum islam dan pemidanaan berbasis maslahat secara komprehensif ke dalam sistem perundang-undangan positif. Penelitian ini menunjukkan bahwa sinergi antara hukum positif dan hukum pidana Islam berpotensi menjadi pendekatan yang lebih humanis, preventif, dan berkeadilan dalam menghadapi kejahatan narkotika, selama implementasinya dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Penelitian ini merekomendasikan reformasi kebijakan berbasis syariat islamĀ  serta penguatan sistem rehabilitasi,danĀ  penegakan hukum.