Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH VIDEO LEARNING PHBS: CARA MENCUCI TANGAN YANG BAIK DAN BENAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN ANAK USIA PRESCHOOL DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE Dina Carolina Hapsari; Tri Endah Pangastuti; Puspita, Shilfa
Jurnal Saintifik (Multi Science Journal) Vol 22 No 3 (2024): SEPTEMBER
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/js.v22i3.320

Abstract

Washing hands is sometimes considered unimportant for some people. Many people still say that washing hands is a waste of time, and people now prefer to use hand sanitizers rather than washing hands with running water and soap. According to WHO data (2014), washing hands with soap can reduce the risk of diarrhea by 40% and the risk of acute respiratory infections, including pneumonia, by 20%. Diarrhea is a complaint of loose or watery bowel movements that occur more than 3 times a day. Diarrhea is generally caused by consuming food or drinks contaminated with viruses, bacteria, or parasites. In this study, researchers wanted to determine the understanding of school-age children in PHBS: washing hands properly to prevent diarrhea by using the video learning method. Preschool children need learning that is easy to apply while playing, namely by using the video learning method where by using videos children can easily stimulate their sensors such as sight, hearing and the brain which stimulates motoric movements. The method used in this study is a quantitative method with a quasi-experimental pre-post test design using purposive sampling. The number of samples in this study was 40 respondents.
Pengembangan Aplikasi Berbasis Android ”MAKU-PIKU” (Makananku Pilihanku), Terhadap Tingkat Pengetahuan dalam Mencegah Resiko GGK Penyebab Jajan Sembarangan Pada Anak Sekolah Dasar Hapsari, Dina Carolina; Badriah, Siti; Tambunan, Eviana Sumarti; Sulastri, Titi; Ningsih, Ratna; Puspita, Shilfa; Ghifara, Rantis Aulia; Pratomo, Rayhana Kaela Hatika
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir, kasus gagal ginjal pada anak mengalami peningkatan. Menurut data dari Kemenkes, Data hingga 5 Februari 2023 tercatat 326 kasus GGAPA dari sejumlah tersebut 116 kasus dinyatakan sembuh, sementara enam kasus masih menjalani perawatan di RSCM Jakarta. kebiasaan dalam mengkonsumsi jajanan yang tinggi gula, garam, atau lemak dapat memicu ginjal untuk bekerja berlebihan dalam menyaring zat yang tidak diperlukan sehingga dapat beresiko menyebabkan rusaknya ginjal. Kurangnya edukasi dan pengawasan orang tua terhadap anak dapat meningkatkan anime anak dalam memilih jajanan yang berpotensi meningkatkan resiko gagal ginjal. Satu alternative peneliti dalam mencegah adalah penggunaan aplikasi MAKU-PIKU. Pengembangan aplikasi ini telah di sesuaikan dengan perkembangan teknologi di dunia kesehatan yang mengikuti perkembangan dan kemajuan IPTEK. Hal ini sesuai dengan transformasi 6 pilar kesehatan yang salah satunya yaitu pengembangan Teknologi Kesehatan dan Bio Teknologi serta edukasi yang mampu meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya anak-anak Indonesia.Tahapan metode penelitian ini menggunakan 2 sekolah dasar yaitu SD 02 dan SD 04 Jatiwarna, yang menggunakan total sampling berjumlah 151, dengan pembagiann kelompok kontrol dan eksperimen. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment, (Pre-Post tes) uji t tes. Sebelum di lakukan penyebaran aplikasi di lakukan penilaian oleh ahli terlebih dahulu dan di dapatkan hasil rata-rata skor uji kelayakan media adalah 4,2 dengan kategori Baik. kemudian di lakukan pengujian Uji T-Dependent (Paired Samples T-Test) rata-rata skor pengetahuan pada kelompok eksperimen (n=83) meningkat secara signifikan, dari pretest 11,75 dengan standar deviasi (SD) 2,781 menjadi 14,21 dengan SD 1,243 saat posttest. Hasil uji t-test berpasangan ini menunjukkan nilai P value <0,001. hal ini berarti mengindikasikan bahwa intervensi yang diberikan berhasil meningkatkan pengetahuan pada kelompok eksperimen