This study aims to analyze the implementation of information technology in digital marketing in urban farming, especially in improving hydroponic vegetable marketing in Asahan Regency. The development of information technology has opened up new opportunities for urban farming actors to expand market reach through digital marketing strategies. The research method used is a case study with a qualitative approach, involving in-depth interviews and observations of urban farming actors as well as analysis of the use of digital platforms such as social media, e-commerce, and websites. The results of the study show that the implementation of digital marketing has proven effective in increasing sales and expanding the market, as well as supporting the sustainability of urban farming businesses by increasing product visibility, ease of transactions, and interaction with consumers. However, there are challenges such as limited technological knowledge for some business actors and uneven digital infrastructure. Therefore, training and technological support are needed for hydroponic farmers in order to maximize the potential of digital marketing in improving economic welfare in the urban agricultural sector.Keywords: digital marketing; hydroponics; information technology; urban farming. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi teknologi informasi dalam digital marketing pada urban farming, khususnya dalam meningkatkan pemasaran sayur hidroponik di Kabupaten Asahan. Perkembangan teknologi informasi telah membuka peluang baru bagi pelaku urban farming untuk memperluas jangkauan pasar melalui strategi pemasaran digital. Masalah yang terjadi di Sigit Hidroponik memerlukan pemanfaatan teknologi dibidang pemasaran produk agar produk dapat terjual dengan baik dan terus mengalami peningkatan agar siklus atau perputaran penamaan dan panen dapat berjalan lebih efekti dan efisien dengan waktu yang lebih produktif. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif, melibatkan wawancara mendalam dan observasi terhadap pelaku urban farming serta analisis penggunaan platform digital seperti media sosial, e-commerce, dan website. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan digital marketing terbukti efektif dalam meningkatkan penjualan dan memperluas pasar, serta mendukung keberlanjutan usaha urban farming melalui peningkatan visibilitas produk, kemudahan transaksi, dan interaksi dengan konsumen. Namun, terdapat tantangan seperti keterbatasan pengetahuan teknologi bagi sebagian pelaku usaha dan infrastruktur digital yang belum merata. Oleh karena itu, dibutuhkan pelatihan dan dukungan teknologi bagi petani hidroponik agar dapat memaksimalkan potensi digital marketing dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi di sektor pertanian perkotaan.Kata kunci: digital marketing; hidroponik; teknologi informasi; urban farming.