Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Karakteristik dan Preferensi Konsumen Beras Organik Di Kabupaten Luwu Timur (Studi Kasus Produsen Beras Organik Luwu Timur) Hazim, Hazim; Arzam, Taruna S; Yasmin, Yasmin
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 12 No 2 (2024): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid XII Nomor 2 Desember 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v12i2.571

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi konsumen beras organik di Kabupaten Luwu Timur. Penelitian dilaksanakan pada November 2023 sampai dengan Januari 2024. Kriteria responden yang dipilih yaitu warga wilayah Kabupaten Luwu Timur dan konsumen beras organik di beberapa daerah di Luwu Timur. Adapun jumlah sampel yang terpilih berjumlah 40 orang konsumen beras organik. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial terdapat 4 variabel dari 8 variabel bebas yang memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian beras organik di Kabupaten Luwu Timur, antara lain yaitu Beras Pulen (X1), Daya Tahan (X3), Harga (X5) dan Jarak (X7). Kemasan dan residu tidak berpengaruh terhadap preferensi konsumen beras organik. Demikian juga stok beras juga tidak berpengaruh karena Kabupaten Luwu Timur mampu menyediakan beras organik untuk memenuhi permintaan pasar.
PENGEMBANGAN BIOAKTIVATOR RUMEN UNTUK PEMBUATAN KOMPOS JERAMI Lengkong, Jean Gloria; Boceng, Annas; Arzam, Taruna S
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 9, No 2 (2024): AGROVITAL VOLUME 9, NOMOR 2, NOVEMBER 2024
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v9i2.5790

Abstract

Peningkatan produksi komoditas pertanian di Indonesia setiap tahun, limbah yang dihasilkan selama pemanenan dan pengolahannya meningkat. Jerami padi adalah salah satu dari banyak bahan organik yang dapat digunakan untuk membuat kompos. Saat panen, jerami tersedia dalam jumlah besar di lahan pertanian. Agar dapat digunakan kembali, jerami harus dikomposkan terlebih dahulu. Penggunaan bioaktivator yang berasal dari cairan rumen ternak ruminansia adalah langkah sederhana karena cairan rumen mengandung bakteri, fungi, dan protozoa yang membantu penguraian. untuk mendapatkan kualitas kompos yang baik dan waktu kompos yang lebih cepat. Bahan bioaktif ini memiliki kemampuan untuk memperbaiki bahan organik secara keseluruhan dan berfungsi untuk mempercepat proses dekomposisi bahan. Penelitian dilakukan secara deskriptif  dengan mengamati perubahan-perubahan kompos jerami dari beberapa sumber rumen sebagai bioaktivator. Sumber rumen (R) yang diambil, yaitu, rumen Kerbau (R1), rumen Sapi (R2), rumen Kambing (R3). Isi Rumen di fermentasi selama 14 (empat belas) hari dan setelah itu digunakan sebagai Bioaktivator dalam pembuatan kompos jerami. Parameter yang diamati adalah Suhu kompos, penyusutan bahan dan perubahan warna kompos. Dilakukan pula analisis laboratorium untuk melihat kandungan C/N, P, K dari kompos yang dihasilkan
PERAN KELEMBAGAAN PETANI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (STUDI KASUS KELOMPOK TANI DI KECAMATAN MALILI KABUPATEN LUWU TIMUR) Firman, Firman; Arzam, Taruna S; Yasmin, Yasmin
Jurnal Sains Agribisnis Vol 5 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jsa.v5i1.1681

Abstract

Peran kelembagaan memegang peranan sangat penting dalam peningkatan kapasitas dan kesejahteraan petani. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi sesuai dengan judul yang diteliti maka penelitian ini akan dilaksanakan di Kabupaten Luwu Timur. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2023 sampai Januari tahun 2024. Hasil Penelitian Menunjukkan bahwa Pertama, kelompok tani berfungsi sebagai kelas belajar dengan pertemuan rutin setiap bulan sekali untuk mengidentifikasi kebutuhan dan bahan untuk pelatihan dan penyuluhan. Kedua, kelompok tani berfungsi sebagai tempat kerjasama untuk meningkatkan kesehatan anggota kelompok tani di Kecamatan Malili. Ketiga, kelompok tani sebagai unit produksi di Kecamatan Malili berupa menyusun rencana, melaksanakan kegiatan bersama, dan memfasilitasi penerapan teknologi dan mengelola administrasi. Faktor penghalang dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Malili adalah kurangnya kesadaran petani tentang kegiatan kelompok tani, karena beberapa petani masih belum memiliki keinginan untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelompok tani, kesibukan petani dengan pekerjaan sampingannya sehingga tidak ada yang hadir saat pertemuan rutin kelompok tani, dan kurangnya tenaga penyuluh. Dampak kelompok tani terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Malili dapat ditinjau dari ruang lingkup kesejahteraannya yaitu terdapat peningkatan dari hasil panen, adanya bantuan seperti pupuk dan bibit, dan petani menjadi semangat dengan diadakannya kegiatan.