Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Stok udang jerbung (Penaeus merguiensis) yang didaratkan di PPI Bandengan Kendal, Jawa Tengah Mollynda, Meutia
Jurnal Harpodon Borneo VOLUME 15 NO.1 APRIL 2022
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengenai analisis stok udang jerbung (Penaeus mergueinsis) berada di PPI Bandengan, Kendal merupakan salah satu daerah penangkapan udang yang potensial di Pantai Utara Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui parameter pertumbuhan, hubungan antara panjang-berat, tingkat mortalitas, dan tingkat ekploitasi udang jerbung berdasarkan hasil tangkapan jaring arad. Penelitian ini dilakukan dari bulan April sampai Agustus 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Data yang dikumpulkan meliputi data primer yang didapatkan dengan sampling di lokasi penelitian. Metode pengambilan sampel diambil 10% secara acak sederhana dari hasil tangkapan per trip dan metode analisis menggunakan program FAO – ICLARM Stock Assessment Tools (FiSAT). Hasil penelitian menunjukan bahwa struktur ukuran yang tertangkap dominan sebesar 13,8 –55,9 mm, Hubungan panjang berat diperoleh persamaan W = 0,0064CL2,003 menunjukan pola pertumbuhan bersifat allometrik negatif artinya pertambahan panjang lebih cepat dari pertambahan bobotnya. Ukuran pertamakali tertangkap (LC50% ) sebesar 34 mm. Persamaan pertumbuhan von  Bertanlanffy adalah Lt = 60,85 (1-e(-0,50(t+0,2644))  dengan panjang karapas maksimum L∞ sebesar 58,97 mm,  laju pertumbuhan udang (K) sebesar 1,50 /tahun, nilai t0= -0,26 / tahun, laju mortalitas total sebesar (Z) = 1,51/ tahun, laju kematian alamiah sebesar (M) = 1,07 / tahun dan laju kematian karena penangkapan sebesar (F) = 0,44/ tahun. Pola rekuitmen udang jerbung memiliki puncak pada bulan Mei menunjukan persentase sebesar 16,51 %. Nisbah kelamin menunjukan populasi udang betina lebih sedikit dibandingkan udang jantan dengan rasio 1: 1,21. Kondisi tingkat pemanfaatan menunjukan E 0,5 artinya upaya penangkapan dapat ditambahkan (moderate).Kata Kunci: Eksploitasi, Mortalitas, Pertumbuhan, PPI Bandengan, Udang jerbung (P. merguiensis) 
Monitoring Kesesuaian Kualitas Air pada Kolam Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Pokdakan Lestari, Klangenan, Cirebon Hidayaturohman, Fajar; Mollynda, Meutia; Elinah
Jurnal Jembatan Efektivitas Ilmu dan Akhlak Ahlussunah Wal Jama'ah Vol 6 No 3 (2025): September: Article in Progress
Publisher : LPPM UNU CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52188/jeas.v6i3.1472

Abstract

Tilapia (Oreochromis niloticus) farming is one of the freshwater fishery commodities that has high economic value and has the potential for sustainable development. The success of tilapia farming is largely determined by the quality of water as the main living medium. This study aims to monitor the suitability of water quality in tilapia (Oreochromis niloticus) grow-out ponds at Pokdakan Lestari, Klangenan Village, Cirebon Regency. The parameters observed include temperature, pH, dissolved oxygen (DO), and brightness. Measurements were taken in situ using a Water Quality Checker (WQC) and Secchi disk in the morning, afternoon, and evening for 14 days, and the results were analyzed descriptively and comparatively with reference to the SNI 7550:2009 standard. The results showed that the water temperature ranged from 25.6 to 31.3°C with an average of 28.2°C; pH ranged from 6.6 to 8.3 with an average of 7.3; DO ranged from 3.52 to 6.26 mg/L with an average of 4.93 mg/L; and brightness ranged from 30 to 40 cm with an average of 34.6 cm. Overall, the water quality parameters were still within the SNI standard range, although the DO value was close to the critical limit. Thus, the water quality conditions of the grow-out ponds were still suitable for supporting tilapia growth, but regular water quality monitoring was still required to maintain the stability of the aquaculture ecosystem.