Musculoskeletal Disorders (MSDs) merupakan gangguan kesehatan yang berhubungan dengan tulang, sendi, otot, tendon, ligamen, dan saraf, mulai dari keluhan yang ringan sampai dengan keluhan yang berat. MSDs secara umum terjadi akibat berbagai faktor seperti aktivitas fisik yang berlebihan, gerakan yang berulang-ulang, postur tubuh yang tidak tepat, ketidakseimbangan antara aktivitas fisik dan istirahat, serta kondisi ergonomi yang kurang baik. Beban kerja yang dialami oleh pekerja haruslah sesuai dan seimbang dengan kemampuan fisik, kemampuan kognitif, dan keterbatasan yang dimilikinya. Beban kerja sangat mempengaruhi produktivitas dan efisiensi kerja, serta merupakan faktor yang dapat mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan keluhan musculoskeletal disorder pada petugas pemulung di Kecamatan Medan Selayang. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan jumlah sampel sebanyak 45 petugas pemulung di Kecamatan Medan Selayang. Instrumen penelitian menggunakan metode Cardiovascular Load (CVL) untuk mengukur beban kerja, sedangkan keluhan musculoskeletal disorder dinilai dengan menggunakan kuesioner Nordic Body Map. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 27 (60,0%) petugas pemulung mengalami kelelahan dan memerlukan perbaikan kerja segera akibat keluhan MSD. Terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan keluhan musculoskeletal disorder dengan nilai p sebesar 0,001 pada petugas pemulung di Kecamatan Medan Selayang.