Ningtyas, Nisaus Shofi Ayu
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Makan secara Emosional dan Stres Psikologis: Mengungkap Perjuangan Tersembunyi Mahasiswa Internasional di Surabaya: Emotional Eating and Psychological Distress: Unveiling the Hidden Struggles of International Students in Surabaya Ningtyas, Nisaus Shofi Ayu; Isaura, Emyr Reisha
Amerta Nutrition Vol. 8 No. 4 (2024): AMERTA NUTRITION (Bilingual Edition)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v8i4.2024.582-592

Abstract

Background: International students often face significant adaptation challenges in new academic settings, leading to increased psychological stress, which may affect their emotional well-being and eating habits. Emotional eating is commonly triggered by stress and may contribute to the development of abdominal obesity, which is a serious health concern associated with a higher risk of metabolic and cardiovascular diseases. Objectives: This study aims to examine the presence of psychological stress and the incidence of emotional eating among international students. Methods: A cross-sectional study was conducted at Airlangga University in April 2024 with 130 international student respondents from a total of 165 international students recorded, who provided consent and met the inclusion criteria. Data were collected and analyzed descriptively, and statistical testing was conducted using Spearman’s correlation, setting the significance level at p-value <0.05. Results: Most respondents were female (54.62%), undergraduate students (60.00%), Malaysians (57.70%), and had a median waist circumference of 82.59 cm. Psychological stress was associated with emotional eating behavior, as indicated by significant correlations between the subscales of depression, anxiety, and stress as well as the total Depression Anxiety Stress Scales (DASS) score and the total Dutch Eating Behavior Questionnaire Emotional Eating (EE) score (p <0.001). Conclusions: International students experiencing psychological stress during their studies are more likely to engage in emotional eating behaviors, which can subsequently increase their potential for body size changes if not balanced with increased calorie burning.
PEMBERIAN DIET KARDIOVASKULAR RENDAH GARAM PADA PASIEN LANSIA DENGAN HYPERTENSIVE HEART FAILURE (HHF) DAN HYPERTENSIVE EMERGENCY Azzahra, Aprillia; Ningtyas, Nisaus Shofi Ayu
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.27667

Abstract

Diet Kardiovaskular Rendah Garam I merupakan diet yang diberikan pada seseorang yang mengalami penyakit jantung serta mengalami hipertensi tingkat berat dengan batas natrium yang diberikan berkisar antara 200-400 mg. Pemberian diet ini bertujuan untuk meminimalisir gejala dari penderita penyakit jantung, menurunkan tekanan darah, serta menurunkan risiko komplikasi. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses asuhan gizi klinis pada pasien lansia dengan hypertensive heart failure (HHF) dan hypertensive emergency. Pengambilan studi kasus dilakukan bulan November 2023 pada pasien rawat inap di RS X Surabaya, kemudian dilakukan monitoring dan evaluasi selama dua hari pada tanggal 3 dan 4 November 2023. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan melakukan pengkajian gizi kepada satu pasien rawat inap di Rumah Sakit X Surabaya pada bulan November 2023. Didapatkan hasil bahwa asupan meningkat walaupun masih belum memenuhi target kebutuhan harian dari intervensi yang diberikan. Kondisi fisik klinis pasien mulai membaik namun masih memiliki laju respirasi yang tergolong tinggi. Perlu disesuaikan terkait tekstur makanan yang diberikan karena usia pasien tergolong lansia dimana banyak mengalami kesulitan dalam mengunyah dan menelan. Diet rendah garam dapat tetap dilanjutkan untuk memperbaiki kondisi pasien mengingat pasien mengalami hipertensi stadium II. Pembatasan asupan kolesterol juga dilakukan supaya tidak memicu penyumbatan pembuluh darah. Pemberian zat gizi yang lain seperti karbohidrat, protein, dan lemak perlu diberikan sesuai jenis dan kebutuhan agar tidak memperparah kondisi penyakit pasien.