Latar Belakang: Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan yang menjadi tantangan secara global, khususnya Indonesia. Data tahun 2020 juga menunjukkan terdapat kabupaten/kota tersebut menunjukkan jumlah kasus yang tinggi, yaitu Kota Surabaya dengan 4.151 kasus, Kabupaten Jember 3.047 kasus dan Kabupaten Sidoarjo 2.520 kasus. Dalam penanggulangan kasus tersebut, program Terapi Pencegahan Tuberkulosis merupakan salah satu program untuk mengendalikan tuberkulosis. Dalam pelaksanaannya sasaran Terapi Pencegahan Tuberkulosis untuk semua kontak serumah yang berusia 5 tahun keatas dengan target capaian TPT sebanyak 68% untuk penurunan insiden tuberkulosis. Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan keluarga dengan kepatuhan minum obat terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) di Wilayah Kerja Puskesmas Ambulu Jember. Metode Penelitian: Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian deskripsi correlation serta menggunakan pendekatan Cross Sectional. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner tingkat pengetahuan dan lembar observasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Slovin sehingga sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 responden. Analisa data dilakukan menggunakan uji Spearman Rho. Hasil: Hasil uji bivariat membuktikan ada hubungan antara tingkat pengetahuan keluarga dengan kepatuhan minum obat terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) di Wilayah Kerja Puskesmas Ambulu Jember, dengan hasil Spearman Rho dengan probabilitas (p) sebesar 0,001. Nilai p < 0,50 menunjukkan bahwa korelasi signifikan. Kesimpulan: Ada hubungan antara tingkat pengetahuan keluarga dengan kepatuhan minum obat terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) di Wilayah Kerja Puskesmas Ambulu Jember. Diskusi: Diharapkan petugas kesehatan untuk lebih memberikan penyuluhan dan konseling tentang terapi pencegahan tuberkulosis, agar proses pencegahan tuberkulosis ini bisa berhasil secara maksimal.