Kebutuhan tenaga kerja yang terampil, serta memiliki produktivitas yang tinggi sangat diperlukan saat proyek dilaksanakan. Hal ini akan mempengaruhi berjalannya proyek tersebut sehingga perlu analisis sebelum proyek konstruksi dimulai, agar mendapatkan jumlah tenaga kerja yang efisien diperlukan alokasi jumlah tenaga kerja agar tidak meningkatnya biaya yang dikeluarkan. Metode simpleks merupakan salah satu model umum dalam teknik pemrograman linier yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah dalam mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas secara optimal untuk mencapai hasil yang optimal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui biaya upah pekerjaan pembesian berdasarkan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) di lapangan dan biaya upah optimum menggunakan metoda simpleks serta mengetahui besar perbedaan biaya upah berdasarkan AHSP dan analisa modern. Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan Gedung FPTK COE PPPG (CWP-01). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan program LiPS untuk perhitungan metode simpleks. Dari hasil penelitian ini, besar biaya upah pekerjaan pembesian berdasakan AHSP adalah sebesar Rp1.059.919.927. Optimasi biaya upah pekerjaan pembesian dengan metode simpleks menghasilkan selisih biaya RAB upah pekerjaan pembesian adalah sebesar Rp75.250.000 (6%). Dalam Analisa modern perbedaan diameter, dimensi, dan kerumitan pembesian diakomodir dengan produktivitas yang berbeda-beda, sehingga dilakukan analisa dengan hasil koefisien terendah yaitu Rp447.609.278 dan koefisien tertinggi Rp777.551.352. Optimasi biaya upah dengan metode simpleks menggunakan analisa modern didapatkan hasil sebesar Rp27.860.000 (4%) untuk koefisien terendah dan Rp64.050.000 (6%) untuk koefisien tertinggi.Kata Kunci:AHSP, Optimal, Analisa Modern, Metode Simpleks