Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Fenomena Hate Speech (Ujaran Kebencian) Di Indonesia Dalam Tinjauan Filsafat Manusia Andriyanto, Natalius; Daniel Deky; Septian
Sapientia Humana: Jurnal Sosial Humaniora Vol 4 No 02 (2024)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jsh.v4i02.7988

Abstract

Tulisan ini berfokus pada fenomena hate speech (ujaran kebencian) yang terjadi dalam realitas kehidupan manusia terutama dalam konteks Indonesia sebagai negara multikultural. Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat menjadi lahan subur bagi penyebaran hate speech karena komunikasi sudah dapat digunakan melalui jarak jauh yaitu dengan melalui berbagai platform media sosial. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah pendekatan kualitatif: studi atas berbagai referensi yang membahas fenomena hate speech yang kemudian ditelusuri dalam telaah ilmu filsafat manusia terutama dalam hal komunikasi manusia, kesadaran manusia akan kehadiran yang lain, dan kebebasan manusia sebagai makhluk yang otonom terutama dalam berpendapat. Hal yang dapat penulis temukan melalui tulisan ini adalah bahwa hate speech terjadi karena manusia hanya mengandalkan perasaan dan kebebasan kehendak dalam berhadapan dengan yang lain. Manusia masih kurang sadar bahwa kehidupannya tidak dapat dilepaskan dari peranan yang lain. Hate speech membuat antara manusia sebagai subjek ‘aku’ dengan yang lain saling membenci dan memusuhi. Maka, tinjauan filsafat manusia ini berusaha untuk membangun kembali kesadaran manusia sebagai ‘being with the others’ (ada bersama yang lain) sehingga manusia seharusnya lebih mengutamakan upaya persahabatan dan kerukunan daripada membuat suatu permusuhan dan kebencian satu sama lain.
Mengupayakan Hidup Relasi dan Damai sebagai Penyadaran Akan Persamaan Kodrat Manusia di Tengah Diskriminasi Keberagaman dalam Kehidupan Bersama Andriyanto, Natalius; Riyanto, Armada
JSSH (Jurnal Sains Sosial dan Humaniora) JSSH (Jurnal Sains Sosial dan Humaniora) Vol. 9 No.1 Maret 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jssh.v9i1.20179

Abstract

Semua manusia adalah sama dalam kodratnya sebagai manusia terlepas dari apapun keberagaman atau pluralitas yang ada dalam masing-masing diri manusia. Namun, pengakuan akan kesamaan kodrat manusia tersebut tidak mendapat tempat ketika diskriminasi masuk ke dalam kehidupan manusia. Penulis ingin menekankan akan pentingnya perlakuan yang sama terhadap antar sesama manusia dalam kesamaan kodratnya sebagai manusia. Metode yang dilakukan dalam penulisan ini adalah metode pendekatan kualitatif: studi literatur yang membahas fenomena-fenomena diskriminasi kemanusiaan baik yang terjadi di dunia maupun di Indonesia. Pendekatan ini dikembangkan dengan bantuan teori-teori atau pendapat para filsuf humanis tentang keluhuran nilai dan kodrat kemanusiaan yang ada pada manusia. Penulis menemukan bahwa upaya menghidupkan kembali relasi antar sesama manusia dan mengusahakan kedamaian di dalamnya seperti yang diserukan oleh Emmanuel Levinas adalah cara yang dapat dilakukan untuk meredam aksi-aksi diskriminatif yang kemudian melahirkan berbagai kekerasan kemanusiaan dalam kehidupan sosial manusia.
Fenomena Hate Speech (Ujaran Kebencian) Di Indonesia Dalam Tinjauan Filsafat Manusia Andriyanto, Natalius; Daniel Deky; Septian
Sapientia Humana: Jurnal Sosial Humaniora Vol 4 No 02 (2024)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jsh.v4i02.7988

Abstract

Tulisan ini berfokus pada fenomena hate speech (ujaran kebencian) yang terjadi dalam realitas kehidupan manusia terutama dalam konteks Indonesia sebagai negara multikultural. Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat menjadi lahan subur bagi penyebaran hate speech karena komunikasi sudah dapat digunakan melalui jarak jauh yaitu dengan melalui berbagai platform media sosial. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah pendekatan kualitatif: studi atas berbagai referensi yang membahas fenomena hate speech yang kemudian ditelusuri dalam telaah ilmu filsafat manusia terutama dalam hal komunikasi manusia, kesadaran manusia akan kehadiran yang lain, dan kebebasan manusia sebagai makhluk yang otonom terutama dalam berpendapat. Hal yang dapat penulis temukan melalui tulisan ini adalah bahwa hate speech terjadi karena manusia hanya mengandalkan perasaan dan kebebasan kehendak dalam berhadapan dengan yang lain. Manusia masih kurang sadar bahwa kehidupannya tidak dapat dilepaskan dari peranan yang lain. Hate speech membuat antara manusia sebagai subjek ‘aku’ dengan yang lain saling membenci dan memusuhi. Maka, tinjauan filsafat manusia ini berusaha untuk membangun kembali kesadaran manusia sebagai ‘being with the others’ (ada bersama yang lain) sehingga manusia seharusnya lebih mengutamakan upaya persahabatan dan kerukunan daripada membuat suatu permusuhan dan kebencian satu sama lain.