Penelitian ini akan menganalisis proses dramaturgi yang dilakukan Ni Luh Djelantik sebagai pencalonan perempuan salah satunya anggota DPD Bali 2024. Proses dramaturgi tersebut ia lakukan di media sosialnya sebagai upaya kampanye bebas untuk memperoleh suara. Dramaturgi media sosial Ni Luh Djelantik dinilai menarik untuk diteliti karena Ni Luh Djelantik berhasil meraih suara cukup tinggi pada perhitungan real count KPU. Berdasarkan hasil hitung atau real count KPU per 15 Februari 2024 pukul 10.10 Wita, Niluh Djelantik berhasil memperoleh suara sebanyak 377.152 suara. Rumus masalah dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui Bagaimana Front stage dan back stage dalam dramaturgi yang dilakukan Ni Luh Djelantik melalui akun instagramnya? Dan faktor apa yang membuat Ni Luh Djelantik dapat sukses melenggang ke Senayan sebagai salah satu wakil DPD Bali? Tujuan penelitiannya untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan media sosial Instagram dalam kampanye politik. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik analisis tekstual. Objek yang digunakan adalah 10 post yang ada di instagram Ni Luh Djelantik. Dengan menggunakan Teori Dramaturgi sebagai dasar teori untuk menganalisis Front Stage dan Back Stagenya. Teknik penarikan data yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik trinkulasi data. Dari analisis Front Stage dan Back Stage, dapat ditarik simpulan beberapa faktor yang mempengaruhi kemenangan Ni Luh Djelantik yang berhasil melenggang ke Senayan yaitu: Konsistensi Ni Luh Djelantik dalam isu – isu lokal, Penggunaan Media Sosial Yang Paling Efektif, Respon Terhadap Krisis, Dukungan Masyarakat Lokal.