Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

OPTIMALISASI BRANDING TIKAR MENDONG MELALUI STRATEGI LABELING MODERN DI DESA BLAYU KECAMATAN WAJAK KABUPATEN MALANG Fatimah Siti Umairoh; Eva Dina Bella Septina; Indah Novitasari Nasution; Latifah Istidhamah; Sri Untari
Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa) Vol. 3 No. 4 (2024): Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa)
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8765/krepa.v3i4.6637

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada desa mitra yang tepatnya di Desa Blayu Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, yang berfokus pada (UMKM) produk tikar mendong. Adapun penghambat yang dihadapi oleh pengrajin tikar mendong ini adalah masih mengalami kesulitan dalam pemasarannyasehingga pendapatan pengrajin masih terhitung rendah. Tujuan dari program ini agar dapat menaikkan pendapatan masyarakat terutama bagi para pengrajin tikar mendong. Terdapat dua metode yangdigunakan dalam kegiatan ini yaitu pelatihan dan pendampingan pada masyarakat pengrajin tikar mendong yang menghasilkan tikar mendong kemasan, penciptaan labeling, dan pembuatan platform belanja online. Pola kemitraan dilakukan dengan cara memberi edukasi dalam hal marketing produk melaluionline shop. Hasil dari kegiatan ini adalah para pengrajin tikar mendong sudah memiliki packaging ,labeling, dan sudah memiliki pemahaman mengenai pemasaran yang mengikuti perkembangan zaman melalui online shopp.
KAJIAN TERHADAP TRADISI HUKUM WARIS MASYARAKAT ADAT TENGGER Farisma Eka Avaria; Farrel Al Hafiz; Indah Novitasari Nasution; Kinanti Putri Purnomo; Mirna Fajar Rahmawati
Jurnal Humaniora dan Sosial Sains Vol. 2 No. 2 (2025)
Publisher : Pojok Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan juga mengkaji mengenai hukum waris yang ada pada masyarakat suku Tengger yang mana hukum waris disini memiliki keunikan yang diwariskan secara turun temurun. Metode yang digunakan untuk mengkaji penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode kajian literatur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat suku Tengger memiliki sistem waris bilateral dengan menyamakan antara anak laki-laki dengan anak perempuan. Bagi anak yang menjaga dan merawat orang tuanya hingga tiada akan diberikan penghargaan berupa “tanah gantung”. Apabila dalam pembagian waris ini kedepannya terjadi permasalahan atau perselisihan, maka akan dilakukan musyawarah mufakatkan yang dihadiri oleh para tokoh masyarakat dan pemerintah desa setempat. Hukum waris yang dilakukan pada masyarakat suku Tengger ini memiliki perbedaan yang cukup mencolok dengan hukum waris nasional yang mana mereka menjunjung tinggi nilai kekeluargaan, keadilan, berimbang, dan kepatuhan. Meskipun sistem hukum waris suku Tengger ini dapat dibilang cukup berbeda dengan hukum nasional, akan tetapi hingga saat ini masyarakat suku Tengger masih terus memegang teguh dan melestarikan budaya leluhur ini.