I Gusti Ngurah Agung Krisna Aditya
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EKSISTENSI TARI TOPENG SIDAKARYA DI DESA BAJAWALI KECAMATAN LARIANG KABUPATEN PASANGKAYU SULAWESI BARAT Kadek Ayu Wulandari; I Gusti Putu Bagus Suka Arjawa; I Gusti Ngurah Agung Krisna Aditya
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 2 (2024): Desember
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v2i2.2683

Abstract

Penelitian bertujuan menjelaskan eksistensi tari Topeng Sidakarya di Desa Bajawali dan menganalisis upaya pelestarian Tari Topeng Sidakarya oleh desa adat. Tari Topeng Sidakarya merupakan tari yang bersifat sakral. Desa Bajawali merupakan desa yang terbentuk dari program transmigrasi di pulau Sulawesi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalalah pendekat kualitatif. Analisis teori yang digunakan sebagai pisau bedah adalah teori sosiologi budaya Raymond William. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa upaya pelestarian Tari Topeng Sidakarya di Desa Bajawali belum berjalan secara maksimal. Tari Topeng Sidakarya terdapat nilai-nilai kesakralan, nilai etika dan nilai estetika. Dalam upaya pelestarian desa adat berperan sebagai fasilitator dan motivator. Strategi yang dapat diambil desa ada dalam upaya pelestarian adalah 1) pembinaan, 2) sosialisasi dan 3) pelatihan
Dramaturgi Cosplayer Crossdress di Surabaya, Jawa Timur Widiatmoko, Laurensius Andika Awang; I Gusti Ngurah Agung Krisna Aditya; Nyoman Ayu Sukma Pramestisari
ARIMA : Jurnal Sosial Dan Humaniora Vol. 2 No. 2 (2024): November
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/arima.v2i2.2686

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh munculnya budaya populer Jepang yang masuk ke Indonesia yang kemudian menarik minat masyarakat Indonesia. Dengan masuknya budaya populer Jepang tersebut menghasilkan suatu kegiatan meniru karakter fiksi dari anime, manga, dan film yang biasa di sebut cosplay. Dalam cosplay sendiri terdapat genre crossdress cosplay (crossplay) yang merupakan kegiatan meniru karakter fiksi yang bertolak belakang dengan gender yang dimiliki oleh cosplayer. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan menganalisis bagaimana dramaturgi yang dilakukan oleh seorang cosplayer crossdress. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan studi kasus. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa pada front stage, seorang crossplayer berusaha untuk menampilkan karakter yang sedang diperankan dengan sangat profesional dan baik, dengan memperhatikan detail penampilan dan acara berkomunikasi nonverbal kepada penonton. Dalam tahapan middle stage, seorang crossplayer mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan seperti kostum, riasan wajah, dan sebagainya. Dalam tahapan back stage, seorang crossplayer akan melepas atribut cosplay mereka dan menjadi diri mereka sendiri tanpa menggunakan topeng, mereka menjadi laki-laki normal, menjalankan aktivitas normal, dan melakukan interaksi dengan orang lain secara normal seperti layaknya laki-laki pada umumnya.