Saat ini, SDM di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan khususnya dalam organisasi kepegawaian dan Pengembangan SDM di Lamongan menjadi perhatian pembangunan. Hal ini dapat bermanfaat sebagai hasil dari proses people management di wilayah Kabupaten Lamongan. Badan pengatur harus dimungkinkan untuk melakukan fungsi inti dan tanggung jawab mereka secara realistis dengan menggunakan model konflik. Restrukturisasi pada hakekatnya adalah perubahan atau peninjauan ulang terhadap keseluruhan rantai organisasi dengan tujuan meningkatkan daya saing. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun populasi dan sampel penelitian mengacu pada pegawai honorer BKPDSDM di Kabupaten Lamongan. Hasil Penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa mengenai pelaksanaan manajemen SDM terutama terkait dengan tenaga honorer di BKPSDM Kabupaten Lamongan mencakup berbagai keinginan dan harapan yakni pelaksanaan Manajemen Sumber Daya Manusia terhadap pegawai pemerintah tenaga honorer di Kabupaten Lamongan belum optimal namun masih diperlukan upaya lebih lanjut dalam menerapkan transparansi, keadilan, dan kesejahteraan yang lebih baik bagi tenaga honorer. Selain itu, efisiensi dalam manajemen SDM dan kepatuhan terhadap peraturan juga perlu ditingkatkan. Dalam rangka mencapai keinginan dan harapan ini, perlu adanya upaya yang serius dari BKPSDM Kabupaten Lamongan untuk mengembangkan strategi manajemen sumber daya manusia yang lebih efektif, serta untuk bekerja sama dengan stakeholders terkait dalam rangka menciptakan kondisi yang lebih baik bagi tenaga honorer yang berperan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan di kabupaten tersebut