Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN DISMENOREA DAN KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWI FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Arita, Aurelia; Aras, Djohan
Indonesian Journal of Physiotherapy Vol 4 No 2 (2024): Indonesian Journal of Physiotherapy
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52019/ijpt.v4i2.7970

Abstract

Latar belakang: Banyaknya penelitian terkait Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan dismenorea dan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kualitas tidur, hasil dari penelitian tersebut menimbulkan banyak kontroversi. Sehingga penelitian tersebut masih harus di teliti terkait hubungan dengan ketiga variabel tersebut. Metode: Penelitian ini dibagi enam tahap, yakni: 1) Pengurusan surat izin penelitian dan izin etik; 2) Menjelaskan tujuan, manfaat, dan mekanisme serta prosedur penelitian kepada responden; 3) Pengisian informed consent dan data diri oleh responden; 4) Pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT); 5) Pengisian kuesioner dismenorea dan pengukuran nyeri menggunakan VAS serta PSQI oleh responden; 6) Pengelolaan data menggunakan SPSS. Hasil: Dalam penelitian ini didapatkan IMT dengan kategori normal sebanyak 139 dari 247 mahasiswi (56,3%) diikuti kategori IMT kurus (17,4%), IMT sangat kurus (11,7%), IMT obesitas (10,1%), dan IMT gemuk (4,5%). Selanjutnya untuk kategori dismenorea didominasi oleh nyeri sedang (66,8%), lalu nyeri berat terkontrol (24,3%), nyeri ringan (8,1%), nyeri berat tidak terkontrol (0,8%). Kualitas tidur didominasi oleh kategori buruk (98,8%) dibandingkan dengan kategori baik (1,2%). Adapun uji normalitas yang digunakan, yaitu uji Kolmogrov-Smirnov dengan hasil p-value = 0,000 (p<0,05). Sehingga digunakan uji korelasi spearman IMT dengan dismenorea sebesar 0,384 (p>0,05). Uji korelasi spearman IMT dengan kualitas tidur sebesar 0,512 (p>0,05). Kesimpulan: Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan dismenorea dan kualitas tidur tidak terdapat hubungan yang signifikan. Kata kunci: Dismenorea; Fisioterapi; Indeks Massa Tubuh (IMT); Kualitas Tidur; Mahasiswi
MANAJEMEN FISIOTERAPI OLAHRAGA DAN KEBUGARAN PADA PRE-OP MENISCUS REPAIR DALAM MENANGANI GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL DAN OLAHRAGA LARI MARATHON: Sports And Fitness Physiotherapy Management In Pre-Op Meniscus Repair In Handling Functional Activity Disorders And Marathon Arita, Aurelia; Irianto; Maulang, Immanuel
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17 No 2 (2025): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v17i2.1570

Abstract

Cabang olahraga marathon menuntut pelari menempuh jarak jauh dengan intensitas tinggi, sehingga risiko cedera pada knee joint sangat tinggi. Studi menunjukkan prevalensi lesi meniscus mencapai 72,4% pada pelari marathon amatir. Cedera meniscus berupa horizontal tear dan bucket handle tear dapat menyebabkan gangguan fungsi knee yang signifikan dan memerlukan manajemen fisioterapi komprehensif. Tujuan dari jurnal ini untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar tentang teori fisiologi olahraga dan peran fisioterapi pada kasus meniscus tear, serta merancang program intervensi fisioterapi yang tepat. Studi kasus dilakukan pada pasien laki-laki usia 25 tahun, PNS, dengan hobi lari marathon yang mengalami horizontal meniscus tear medial lateral dan bucket handle meniscus tear lateral knee joint sinistra. Asesmen meliputi pemeriksaan fisik, MMT, NRS, MRI, dan tes spesifik. Program fisioterapi pre-operasi dirancang dengan pendekatan exercise therapy, strengthening, dan balancing exercise. Evaluasi menunjukkan penurunan nyeri tekan dari NRS 6 menjadi 4, penurunan tingkat kecemasan dari HARS 25 menjadi 20, namun nilai MMT tetap sama dengan pengurangan nyeri selama aktivitas. Program fisioterapi berhasil mengurangi gejala dan mempersiapkan pasien untuk tindakan operatif selanjutnya. Manajemen fisioterapi pre-operasi pada kasus meniscus tear terbukti efektif dalam mengurangi nyeri, kecemasan, dan mempersiapkan kondisi optimal untuk prosedur pembedahan meniscus repair. Kata kunci: fisioterapi, kelemahan otot, marathon, pre-operasi, robekan meniscus   Marathon running requires runners to cover long distances at high intensity, resulting in a high risk of knee joint injuries. Studies show that the prevalence of meniscus lesions reaches 72.4% in amateur marathon runners. Meniscus injuries such as horizontal tears and bucket handle tears can cause significant knee dysfunction and require comprehensive physical therapy management. The purpose of this journal is to provide basic knowledge and skills regarding sports physiology theory and the role of physical therapy in meniscus tear cases, as well as to design an appropriate physical therapy intervention program. A case study was conducted on a 25-year-old male patient, a male civil servant (MCS), with a hobby of marathon running, who experienced a medial-lateral horizontal meniscus tear and a lateral bucket handle meniscus tear in the left knee joint. The assessment included physical examination, MMT, NRS, MRI, and specific tests. The pre-operative physical therapy program was designed using an exercise therapy, strengthening, and balancing exercise approach. The evaluation showed a decrease in pressure pain from NRS 6 to 4, a decrease in anxiety levels from HARS 25 to 20, but the MMT score remained the same with a reduction in pain during activities. The physical therapy program successfully reduced symptoms and prepared the patient for the subsequent surgical procedure. Pre-operative physical therapy management in cases of meniscus tears has proven effective in reducing pain, anxiety, and preparing optimal conditions for meniscus repair surgery. Keywords: marathon, meniscus tear, muscle weakness, physiotherapy, pre-operative