Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar sumber energi fisika peserta didik kelas X SMAN 1 Utan tahun ajaran 2024/2025. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan desain nonequivalent control group. Populasi penelitian adalah seluruh kelas X berjumlah 252 orang, dengan sampel kelas X-1 sebanyak 36 orang sebagai kelas eksperimen dan X-2 sebanyak 36 orang sebagai kelas kontrol yang dipilih melalui purposive sampling. Perlakuan yang diberikan yaitu kelas eksperimen diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah, sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional berupa metode ceramah. Instrumen penelitian berupa tes soal uraian sebanyak 7 butir yang telah diuji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya beda. Data penelitian dianalisis menggunakan uji prasyarat berupa uji homogenitas dan normalitas yang menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesis dilakukan dengan uji-t polled varians, dengan rata-rata nilai pretest kelas eksperimen 39,25 dan kontrol 24,60, sedangkan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen 85,58 dan kontrol 77,97. Hasil uji-t diperoleh sebesar 4,097 dan 1,994 pada taraf signifikansi 5%, sehingga H₀ ditolak dan Hₐ diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar fisika peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar sumber energi fisika peserta didik kelas X SMAN 1 Utan tahun ajaran 2024/2025. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan desain nonequivalent control group. Populasi penelitian adalah seluruh kelas X berjumlah 252 orang, dengan sampel kelas X-1 sebanyak 36 orang sebagai kelas eksperimen dan X-2 sebanyak 36 orang sebagai kelas kontrol yang dipilih melalui purposive sampling. Perlakuan yang diberikan yaitu kelas eksperimen diajar dengan model pembelajaran berbasis masalah, sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional berupa metode ceramah. Instrumen penelitian berupa tes soal uraian sebanyak 7 butir yang telah diuji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya beda. Data penelitian dianalisis menggunakan uji prasyarat berupa uji homogenitas dan normalitas yang menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesis dilakukan dengan uji-t polled varians, dengan rata-rata nilai pretest kelas eksperimen 39,25 dan kontrol 24,60, sedangkan nilai rata-rata posttest kelas eksperimen 85,58 dan kontrol 77,97. Hasil uji-t diperoleh sebesar 4,097 dan 1,994 pada taraf signifikansi 5%, sehingga H₀ ditolak dan Hₐ diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar fisika peserta didik.