Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN DAUN-DAUN KERING UNTUK DIJADIKAN PUPUK ORGANIK CAIR SEBAGAI UPAYA MENGURANGI PENGGUNAAN PUPUK ANORGANIK DI DESA KARANG MULYA KECAMATAN WAY SERDANG KABUPATEN MESUJI PROVINSI LAMPUNG Widyastuti, RA Diana; Fauzi, Ridho Ahmad; Rumaisha, Hafizha Ar; Syah, Achmad Aldy; Iza, Raevana Nurul; Fauziyyah, Nur Jihaan; Antika, Fitri; Aditia, Rizki
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3, No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3 No 2, September 2
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v3i2.9079

Abstract

Pupuk organik cair adalah zat penyubur tumbuhan yang berasal dari bahan-bahan organik dan telah mengalami fermentasi serta produknya berupa cairan. Pupuk organik cair dapat berasal dari kotoran hewan, daun-daun kering, dan sisa-sisa tanaman yang difermentasikan selama 1 minggu sampai 4 minggu. Pupuk organik cair dapat dijadikan sebagai pengganti pupuk kimia dengan kandungannya yang ramah lingkungan dan tidak mencemari lingkungan. Desa Karang Mulya Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji memiliki masyarakat dengan mayoritas sebagai petani dan mengeluh kesulitan mendapatkan pupuk subsidi serta harga pupuknya yang mahal. Oleh karena itu, sosialisasi dan praktik tentang pembuatan pupuk organik cair kami lakukan sebagai upaya memberikan pengetahuan dan solusi untuk mengatasi keluhan petani di Desa Karang Mulya.
PEMANFAATAN DAUN-DAUN KERING UNTUK DIJADIKAN PUPUK ORGANIK CAIR SEBAGAI UPAYA MENGURANGI PENGGUNAAN PUPUK ANORGANIK DI DESA KARANG MULYA KECAMATAN WAY SERDANG KABUPATEN MESUJI PROVINSI LAMPUNG Widyastuti, RA Diana; Fauzi, Ridho Ahmad; Rumaisha, Hafizha Ar; Syah, Achmad Aldy; Iza, Raevana Nurul; Fauziyyah, Nur Jihaan; Antika, Fitri; Aditia, Rizki
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 3 No 2, September
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v3i2.9079

Abstract

Pupuk organik cair adalah zat penyubur tumbuhan yang berasal dari bahan-bahan organik dan telah mengalami fermentasi serta produknya berupa cairan. Pupuk organik cair dapat berasal dari kotoran hewan, daun-daun kering, dan sisa-sisa tanaman yang difermentasikan selama 1 minggu sampai 4 minggu. Pupuk organik cair dapat dijadikan sebagai pengganti pupuk kimia dengan kandungannya yang ramah lingkungan dan tidak mencemari lingkungan. Desa Karang Mulya Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji memiliki masyarakat dengan mayoritas sebagai petani dan mengeluh kesulitan mendapatkan pupuk subsidi serta harga pupuknya yang mahal. Oleh karena itu, sosialisasi dan praktik tentang pembuatan pupuk organik cair kami lakukan sebagai upaya memberikan pengetahuan dan solusi untuk mengatasi keluhan petani di Desa Karang Mulya.
Pemanfaatan Sampah Orgnanik Sebagai Pupuk Organik Cair untuk Mengurangi Penggunaan Pupuk Anorganik di Desa Karang Mulya Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji Aditia, Rizki; Syah, Achmad Aldy; Fauzi, Ridho Ahmad; Rumaisha, Hafizha Ar; Fauziyyah, Nur Jihaan; Iza, Raevana Nurul; Antika, Fitri; Widyastuti, Diana
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Inovatif Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Inovatif
Publisher : Research and Social Study Institute (RESSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pupuk merupakan komponen penting dalam menyediakan unsur hara bagi pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Petani di Desa Karang Mulya, umumnya masih menggunakan pupuk anorganik karena mudah diaplikasikan dan memberikan hasil yang cepat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi warga setempat agar dapat memanfaatkan sampah organik, terutama daun-daun kering, menjadi pupuk organik cair (POC) sebagai alternatif yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi. Metode pelaksanaan meliputi kegiatan sosialisasi dan pelatihan praktik langsung. Pada sesi sosialisasi, masyarakat diberikan pengetahuan tentang perbedaan pupuk organik dan anorganik, manfaat penggunaan bahan alami, serta langkah-langkah pembuatan pupuk organik cair. Pada sesi pelatihan, dilakukan demonstrasi langsung dengan menggunakan bahan utama berupa daun kering, bioaktivator EM4, gula, dan air. Proses fermentasi berlangsung selama 1–4 minggu dengan ditandai perubahan warna menjadi kecokelatan dan munculnya aroma khas. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam membuat pupuk organik cair secara mandiri. Secara keseluruhan, program ini meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap praktik pertanian ramah lingkungan, mendorong pengurangan penggunaan pupuk anorganik, serta membuka peluang ekonomi baru melalui pengembangan pupuk organik cair sebagai produk potensial BUMDes Karang Mulya