Masalah sosial yang sering muncul pada siswa adalah ketidakmampuan siswa beradaptasi dengan lingkungan sosial yang terlihat dari masih ada siswa yang bertengkar satu sama lain, siswa membuat geng dan mengucilkan beberapa siswa, saling mengejek, dan lain sebagainya. Adanya masalah sosial pada Madrasah Ibtidaiyah Darul Mubin Kota Gorontalo diasumsikan bahwa kecerdasan sosial siswa rendah, disinyalir bahwa program pengembangan diri siswa termasuk pengembangan dalam aspek sosial belum tersusun dengan baik dan belum dapat mengembangkan kecerdasan sosial siswa secara optimal. Dalam mengembangkan program bimbingan dan konseling perlu diperhatikan model pengembangannya guna memastikan kualitas program dalam menunjang efektifitas program untuk meningkatkan kecerdasan sosial siswa. Program bimbingan semestinya disusun berdasarkan kebutuhan siswa. Salah satu desain pengembangan yang sering digunakan adalah ADDIE Model melalui 5 tahapan: Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation. Proses pengembangan berbasis ADDIE memerlukan pengujian tim ahli, subyek penelitian secara individu, skala terbatas maupun skala luas (lapangan) dan revisi guna penyempurnaan produk akhir sehingga sehingga produk yang dikembangkan telah memenuhi kriteria produk yang baik, teruji secara empiris dan tidak ada kesalahan-kesalahan lagi. Dengan menggunakan model ADDIE penelitian ini telah menghasilkan produk berupa program bimbingan dan konseling untuk meningkatkan kecerdasan sosial siswa Madrasah Ibtidaiyah Darul Mubin Kota Gorontalo yang telah tervalidasi ahli. Kata Kunci: Pengembangan Program Bimbingan, Kecerdasan Sosial, Model ADDIE