Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Manifestasi Klinis dan Penatalaksanaan Vaskulitis Aprilita, Rani; Topik, Mohamad Mimbar
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 3 No. 5 (2024): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Oktober 20
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i5.13109

Abstract

Vaskulitis merupakan suatu peradangan pembuluh darah. Kerusakan pembuluh darah dapat disebabkan oleh mekanisme imunologi dan/atau inflamasi. Peradangan ini dapat terjadi pada arteri maupun vena, namun yang paling umum adalah vaskulitis pada arteri. Vaskulitis dikelompokkan menjadi vaskulitis primer dan sekunder. Penyebab vaskulitis masih idiopatik, namun telah diketahui bahwa sistem imun mempunyai peranan yang besar pada kerusakan jaringan akibat vaskulitis. Sistem imun pada orang dengan vaskulitis biasanya menjadi hiperaktif karena diransang oleh stimulus yang belum diketahui mengakibatkan terjadikan inflamasi. Manifestasi dari vaskulitis sangat erat hubungannya dengan klasifikasi vaskulitis. Klasifikasi vaskulitis ada tiga bagian besar yaitu vaskulitis pada pembuluh darah besar, sedang dan kecil. Klasifikasi tersebut nantinya akan bermanifestasi tergantung kepada arteri apa yang terjadi peradangan. Gejala klinis umum berupa demam, penurunan berat badan dan fatique. Gejala spesifik dari vaskulitis tergantung kepada organ yang di suplai oleh arteri yang terjadi peradangan yang nantinya akan terjadi iskemia pada organ target tersebut. Penatalaksanaan dari vaskulitis pada umumnya sama, yaitu dengan pemberian glukokorticoid. Glukokorticoid yang digunakan berupa Prednison dengan dosis awal 0,5-1 mg/kg per hari atau 40-60 mg per hari. Penatalaksanaan lain meliputi antihistamin H1 untuk mengurangi keluhan dan mengurangi deposit kompleks imun, pilihan lain adalah obat anti inflamasi non steroid antara lain indometasin, kolkisin, dapson dan hidroksiklorokuin. Pada kasus yang tidak berespons dengan pengobatan tersebut dapat dipertimbangkan pemberian kortikosteroid sistemik, azatioprin, metotreksat, siklosporin, mofetil mikofenolat, siklofosfamid, imunoglobulin intravena, plasmaferesis atau agen biologis.