Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kualitas hafalan Al-Qur'an di kalangan santriyah Rumah Qur'an Hafidzatun Qanitaat, serta melepaskan peran gawai dalam mendukung atau menghambat proses hafalan. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif melalui wawancara terbuka dengan santriyah yang berusia 18–27 tahun. Teori yang digunakan adalah Teori Komunikasi Transendental yang bermakna perilaku komunikasi yang terjalin antara seorang hamba dengan Tuhannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal seperti rasa malas, bosan, dan hubungan yang tidak harmonis dengan orang lain menjadi hambatan utama dalam proses hafalan. Sedangkan faktor eksternal meliputi tuntutan perkuliahan, lingkungan pertemanan yang kurang mendukung, serta penggunaan gawai yang tidak terkontrol. Meski gawai sering menjadi sumber distraksi, hasil wawancara juga mengungkapkan manfaat positif seperti kemudahan mengakses aplikasi Al-Qur'an untuk muroja'ah dan mendengar murottal, serta penggunaan untuk kebutuhan akademik. Pengaruh negatif gawai lebih dominan ketika penggunaan tidak diatur, dengan banyak santriyah melaporkan penurunan kualitas hafalan akibat godaan media sosial dan hiburan digital. Beberapa santri melaporkan perbedaan signifikan dalam kecepatan dan fokus hafalan antara saat menggunakan gawai dan tanpa gawai. Namun, sebagian besar mengakui bahwa gawai juga menjadi alat bantu yang berguna jika digunakan secara bijak. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberhasilan hafalan dipengaruhi oleh pengendalian diri para santriyah dalam mengelola waktu, emosi, dan teknologi. Selain itu, dukungan lingkungan yang positif, baik dari asrama maupun pertemanan, juga menentukan keberhasilan program hafalan. Diperlukan strategi manajemen waktu dan regulasi penggunaan gawai yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas hafalan santriyah.