Penerapan High Performance Work System (HPWS) telah diakui secara global sebagai pendekatan strategis dalam manajemen sumber daya manusia untuk meningkatkan kinerja organisasi. Namun, dalam konteks industri manufaktur Indonesia, pemahaman mengenai bentuk implementasi, hambatan, dan dampaknya terhadap karyawan masih terbatas. Studi ini menggunakan pendekatan scoping review untuk memetakan literatur empiris selama lima tahun terakhir yang membahas penerapan HPWS di perusahaan manufaktur Indonesia. Dengan mengikuti kerangka Arksey dan O’Malley (2005), sebanyak 12 artikel dipilih dari 50 artikel awal yang diidentifikasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan HPWS secara umum berdampak positif terhadap keterlibatan karyawan (employee engagement), Organizational Citizenship Behavior (OCB), kinerja individu, dan komitmen organisasi. Namun, efektivitas implementasi sangat bergantung pada konteks organisasi, persepsi keadilan, serta integrasi komponen HPWS yang menyeluruh. Selain itu, muncul sejumlah hambatan seperti intensifikasi kerja, stres psikologis, dan ketidaksesuaian budaya organisasi yang dapat melemahkan manfaat HPWS. Studi ini menegaskan pentingnya pendekatan kontekstual dan holistik dalam merancang sistem kerja berperforma tinggi di sektor manufaktur Indonesia, serta merekomendasikan eksplorasi lebih lanjut terhadap faktor mediasi dan moderasi yang memengaruhi efektivitas sistem tersebut.