Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Keamanan Sistem Informasi Menggunakan Metode Vulnerability Assesment pada Aplikasi Web Karangasem.go.id I Made Adi Surya Permana; Juliharta, I Gede Putu Krisna; Putra, I Gede Juliana Eka
REMIK: Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika Komputer Vol. 9 No. 2 (2025): Volume 9 Nomor 2 April 2025
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/remik.v9i2.14561

Abstract

Keamanan sistem informasi menjadi aspek krusial dalam era digital saat ini, terutama untuk aplikasi web yang sering menjadi target serangan siber.  Pemerintahan Kabupaten Karangasem sebagai studi kasus memiliki kebutuhan mendesak untuk memastikan keamanan aplikasi webnya, terutama melalui evaluasi sistematis menggunakan metode Vulnerability Assessment. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keamanan sistem informasi pada Website Pemerintahan Kabupaten Karangasem dengan menggunakan metode Vulnerability Assessment.  Metode ini dipilih karena kemampuannya dalam mengidentifikasi potensi celah keamanan secara proaktif. Dari implementasi metode Vulnerability Assessment, ditemukan berbagai potensi celah keamanan pada Website Pemerintahan Kabupaten Karangasem. Temuan ini memberikan wawasan mendalam terkait kelemahan sistem yang memungkinkan peningkatan tindakan pencegahan dan perlindungan keamanan informasi.  Celah-celah tersebut bervariasi, mulai dari kerentanan teknis pada perangkat lunak hingga potensi masalah konfigurasi server.  Beberapa contohnya meliputi cross-site scripting (XSS), SQL injection, dan path traversal.  Selain itu,  kelemahan pada mekanisme otentikasi dan otorisasi juga teridentifikasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi Pemerintahan Kabupaten Karangasem untuk meningkatkan keamanan sistem informasi pada aplikasi web mereka. Langkah-langkah perbaikan dan peningkatan keamanan dapat diimplementasikan untuk melindungi data dan informasi yang sangat bernilai.  Rekomendasi perbaikan difokuskan pada penambalan kerentanan yang ditemukan,  penguatan mekanisme autentikasi dan otorisasi,  serta implementasi firewall dan sistem deteksi intrusi.  Pelatihan keamanan siber bagi staf pengelola website juga menjadi bagian penting dari rekomendasi. Melalui metode Vulnerability Assessment, penelitian ini menyajikan pemahaman yang mendalam tentang keamanan sistem informasi pada Website Pemerintahan Kabupaten Karangasem. Dengan memahami celah keamanan yang ada, diharapkan dapat diterapkan tindakan preventif yang efektif untuk menjaga integritas, kerahasiaan, dan ketersediaan informasi.  Penelitian ini juga menyoroti pentingnya melakukan Vulnerability Assessment secara berkala sebagai bagian dari strategi keamanan informasi yang komprehensif.  Dengan demikian,  Pemerintahan Kabupaten Karangasem dapat meningkatkan ketahanan sistem informasinya terhadap serangan siber yang semakin canggih.  Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah daerah lain dalam upaya meningkatkan keamanan sistem informasi mereka.
Pengembangan Sistem Administrasi Desa Sibetan Karangasem Sebagai Implementasi Smart Village Juliana Eka Putra, I Gede; I Made Adi Surya Permana; Komang Bintang Padma Wiguna; I Gede Bayu Arya Pardede; Ni Luh Made Murniati
Smart Techno (Smart Technology, Informatics and Technopreneurship) Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : Primakara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59356/smart-techno.v6i2.123

Abstract

Desa digital adalah konsep yang diinisiasi oleh pemerintah untuk mempercepat perkembangan setiap desa di Indonesia. Desa-desa yang sebelumnya bersifat konvensional perlu mengalami transformasi menyeluruh menjadi desa digital. Salah satu tujuan utamanya adalah untuk menyebarkan informasi dengan cepat, akurat, dan mudah dipahami oleh penduduk desa. Desa Sibetan, sebagai contoh, berkomitmen untuk menjadi desa digital dengan mengembangkan sebuah situs web Pengaduan Masyarakat yang cocok dengan karakteristik desa mereka. Hampir semua desa didorong untuk menggunakan teknologi informasi guna meningkatkan pelayanan informasi. Di Desa Sibetan, langkah yang diambil adalah membuat sistem informasi Pengaduan Masyarakat berbasis website agar pengaduan dari masyarakat dapat ditangani lebih mudah dan cepat oleh pihak desa. Perancangan sistem informasi ini mengadopsi metode prototipe untuk menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna.