Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN DAN DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN DI KOTA PAREPARE MK, Pratiwi; Nuddin, Andi; Rahim, Iradhatullah; Rahim, Abd.
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 21 No 2 (2024): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fp.v21i2.3875

Abstract

Pertambahan penduduk yang tidak terkendali setiap tahun meningkatkan kebutuhan lahan pemukiman dan ekonomi, menyebabkan alih fungsi lahan pertanian. Penelitian ini menganalisis penyebab alih fungsi lahan di Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, serta dampaknya terhadap lingkungan. Dengan metode deskriptif kuantitatif, sampel 52 petani yang telah menjual lahan diambil untuk mengetahui faktor penyebab konversi lahan. Hasilnya menunjukkan bahwa kebutuhan rumah tangga, modal usaha, lahan kurang produktif, dan cuaca tak menentu menjadi penyebab utama. Dampak lingkungannya adalah meningkatnya banjir dan tanah longsor pada 2018-2023.
Mitigasi Bencana Lahan Miring Berbatu Rawan Longsor Kawasan Gunung Tolong Kota Parepare dengan Penerapan Lubang Resapan Biopori dan Embung Karet Geomembran Rahim, Iradhatullah; Jasman; Syukri, Fitriyani; Mansida, Amrullah; Syamsia; Abd.Rahim; MK, Pratiwi; Bahruddin; Fatwa, Abdul Halil; Zulkifli; Ramadhani, Winda; Syaparuddin; Ibrahim, Andi; Hasan, Haslinda
International Journal of Community Service Learning Vol. 9 No. 2 (2025): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijcsl.v9i2.89302

Abstract

Pengelolaan lahan di Gunung Tolong, Kelurahan Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, yang merupakan lokasi rawan longsor dan banjir karena merupakan lahan miring dan berbatu, sehingga miskin air dan hara, padahal dimanfaatkan untuk berusahatani cabe. Solusi dari permasalahan ini adalah melakukan teknik budidaya cabe dengan konservasi lahan. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan mitigasi bencana di lahan kering, miring, dan rawan longsor, yang dijadilan sebagai lahan pertanian oleh petani. Tahapan kegiatan ini dimulai dengan memberi penyuluhan tentang teknik konservasi di lahan kering, kemudian dilakukan pemasangan lubang resapan biopori sebanyak 174 lubang yang meliputi 1.47 ha lahan. Untuk mengatasi masalah keterbatasan air, dibuat penampungan air ukuran 4x6 meter yang terbuat dari geo-membran sebanyak 9 titik. Metode yang digunakan berupa penyuluhan dan demontrasi plot. Hasil kegiatan ini adalah adanya peningkatan kesadaran dan pengetahuan anggota Kelompok Tani Mappasitujue yang mengelola kawasan tersebut untuk melakukan pengelolaan berbasis konservasi. Selain itu, kegiatan ini memberi aset investasi berupa ketersediaan air di dalam tanah dengan biopori dan di permukaan tanah dengan penampungan embung karet geomembran. Sehingga terjadi peningkatan kapasitas produksi cabe masyarakat. Kegiatan ini telah berkontribusi positif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan tujuan Proram Kosabangsa.