Aktifitas pertambangan akan mengakibatkan kerusakan fisik seperti erosi, sedimentasi, banjir dan kekeringan. Salah satu pengelolaan lingkungan pertambangan yaitu mengatasi erosi akibat degrasi tanah. Penelitian ini berfokus untuk menjelaskan beban erosi yang terjadi di bukaan tambang daerah penelitian berdasarkan kondisi eksisting di lapangan. Metode penelitian dilakukan secara langsung dengan pendekatan empiris menggunakan metode USLE. Hasil pengamatan yaitu curah hujan rata-rata bulanan (tahun 2011-2020) yaitu antara 120 – 420 mm dan curah hujan terendah yaitu120 mm dan curah hujan tertinggi yaitu 673 mm. Pengamatan faktor tanah menunjukan indeks permeabilitas tanah daerah penelitian adalah 6.3 (agak lambat – sedang). Pengamatan besaran faktor lereng adalah 1.34 %. Kemudian pengaruh vegetasi daerah penelitian adalah hutan tak terganggu, sedikit serasah (C = 0.005) dan pengaruh pengelolaan lahan adalah strip rumput permanen, baik, rapat dan berlajur (P = 0.04). Dari hasil pengamatan, pengukuran beban erosi dengan pendekatan empiris (metode USLE) mendapatkan hasil beban erosi bulanan antara 4.8 – 39.1 ton/bulan. Bedasarkan kondisi tersebut kelas beban erosi daerah penelitian adalah kelas I sampai kelas II (sangat ringan sampai ringan). Dari akumulasi tahunan diperoleh beban erosi dalam 1 tahun adalah sebesar 280 ton/tahun. Bedasarkan kondisi tersebut kelas beban erosi daerah penelitian adalah kelas IV yaitu kategori berat dengan nilai beban erosi antara 180 – 480 ton/tahun. Perlu dilakukan lebih lanjut agar mendapatkan hasil yang maksimal sehingga akurat dan sesuai dengan kondisi yang akan terjadi di lapangan.