Tindakan agresivitas yang marak terjadi di Indonesia, termasuk di kalangan mahasiswa Maluku Tenggara yang berdomisili di Yogyakarta karena rendahnya kemampuan regulasi emosi. Regulasi emosi berperan penting dalam mengelola respons individu terhadap situasi yang memicu agresi, sehingga menjadi aspek yang perlu dikaji lebih lanjut dalam memahami perilaku agresivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dengan agresivitas pada Mahasiswa Maluku Tenggara di Yogyakarta. Sampel yang digunakan berjumlah 60 orang dengan populasi berlokasi didaerah Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta yang memiliki karakteristik inklusi sebagai berikut: 1). Mahasiswa Maluku Tenggara yang lama tinggal 1-7 tahun di DIY, 2). Mahasiswa Maluku Tenggara yang belum kawin, 19-26 tahun di DIY. Metode yang digunakan berupa analisis Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for windows. Pengumpulan data menggunakan dua skala psikologi, yaitu skala regulasi emosi dengan agresivitas, nilai Cronbach Alpha dari keseluruhan variabel adalah lebih dari 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner bersifat reliabel. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara regulasi emosi dengan agresivitas mahasiswa Maluku Tenggara dapat diterima. Nilai korelasi kearah negatif hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi regulasi emosi maka semakin rendah agresivitas Mahasiswa Maluku Tenggara.