Widiantoro, FX. Wahyu
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Hubungan Antara Regulasi Emosi dan Agresivitas pada Mahasiswa Maluku Tenggara di Yogyakarta Teniwut, Leonardo; Widiantoro, FX. Wahyu
Journal of Education Research Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i4.1943

Abstract

Tindakan agresivitas yang marak terjadi di Indonesia, termasuk di kalangan mahasiswa Maluku Tenggara yang berdomisili di Yogyakarta karena rendahnya kemampuan regulasi emosi. Regulasi emosi berperan penting dalam mengelola respons individu terhadap situasi yang memicu agresi, sehingga menjadi aspek yang perlu dikaji lebih lanjut dalam memahami perilaku agresivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dengan agresivitas pada Mahasiswa Maluku Tenggara di Yogyakarta. Sampel yang digunakan berjumlah 60 orang dengan populasi berlokasi didaerah Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta yang memiliki karakteristik inklusi sebagai berikut: 1). Mahasiswa Maluku Tenggara yang lama tinggal 1-7 tahun di DIY, 2). Mahasiswa Maluku Tenggara yang belum kawin, 19-26 tahun di DIY. Metode yang digunakan berupa analisis Pearson Product Moment dengan bantuan program SPSS versi 17.0 for windows. Pengumpulan data menggunakan dua skala psikologi, yaitu skala regulasi emosi dengan agresivitas, nilai Cronbach Alpha dari keseluruhan variabel adalah lebih dari 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner bersifat reliabel. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara regulasi emosi dengan agresivitas mahasiswa Maluku Tenggara dapat diterima. Nilai korelasi kearah negatif hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi regulasi emosi maka semakin rendah agresivitas Mahasiswa Maluku Tenggara.  
THE RELATIONSHIP BETWEEN SUBSTANCE ABUSE AND VIOLENT BEHAVIOR IN PATIENTS WITH SCHIZOPHRENIA Widiantoro, Fx. Wahyu; Pensiuna Wati, Finda
Widya Aksara : Jurnal Agama Hindu Vol 30 No 1 (2025): Maret
Publisher : Lembaga Penerbit Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54714/widyaaksara.v30i1.302

Abstract

Substance abuse is often associated with violent behavior, particularly in patients with mental disorders such as schizophrenia. The combination of psychotic symptoms and the psychoactive effects of substances can worsen impulse control and increase the risk of aggressive actions. This study aims to analyze the relationship between substance abuse and violent behavior in patients with schizophrenia. This quantitative study employed a descriptive correlational design. The sample consisted of 100 respondents who met the inclusion criteria, selected using purposive sampling. Data were collected through questionnaires distributed online via social media. Data analysis was performed using simple linear regression tests with SPSS software. The findings revealed that substance abuse significantly affects violent behavior (p < 0.05). The regression coefficient of 0.947 indicates a positive relationship between the two variables. The R² value of 0.621 indicates that 62.1% of the variance in violent behavior can be explained by substance abuse, while the remaining 37.9% is influenced by other factors. This study found that substance abuse is a significant factor influencing violent behavior in patients with schizophrenia. Rehabilitation-based interventions for substance abuse and emotional regulation, such as Cognitive Behavioral Therapy (CBT), are essential to reduce the risk of violence in this population. This study provides empirical evidence for developing more holistic policies and intervention programs in managing patients with schizophrenia and substance abuse.
From Fear to Hope: Psychological Well-being Victims of Domestic Violence Yulianto, Muhammad Nurul; Widiantoro, Fx. Wahyu
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 14, No 4 (2025): Volume 14, Issue 4, Desember 2025
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v14i4.21143

Abstract

Domestic Violence (DV) is a complex phenomenon that not only inflicts physical harm but also leaves deep psychological scars on victims. Data from the Indonesian National Commission on Violence Against Women (Komnas Perempuan) in 2023 indicates a significant increase in DV cases, particularly against women, often affecting their quality of life and psychological well-being. This study aims to explore the subjective experiences of DV survivors regarding their psychological well-being. Using a qualitative phenomenological approach, the study involved three adult women who had experienced DV, with data collected through in-depth interviews and observations. Data analysis employed an interpretative phenomenological method to uncover the deeper meanings of the victims’ lived experiences. The findings reveal that DV negatively impacts the six dimensions of psychological well-being identified by Ryff: self-acceptance, positive relations with others, autonomy, environmental mastery, purpose in life, and personal growth. The implications of this study highlight the necessity of a holistic intervention that not only focuses on victims’ psychological recovery but also strengthens social support systems, provides adequate protection, and empowers survivors to rebuild their identity, independence, and overall quality of life.Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) merupakan fenomena kompleks yang tidak hanya menimbulkan luka fisik, tetapi juga meninggalkan dampak psikologis mendalam bagi korban. Data Komnas Perempuan tahun 2023 menunjukkan peningkatan signifikan kasus KDRT, khususnya terhadap perempuan, yang sering kali memengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan psikologis mereka. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pengalaman subjektif korban KDRT terkait kondisi kesejahteraan psikologis mereka. Menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis, penelitian melibatkan tiga perempuan dewasa yang pernah mengalami KDRT, dengan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Analisis data dilakukan menggunakan metode fenomenologi interpretatif untuk mengungkap makna mendalam dari pengalaman korban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KDRT berdampak negatif pada enam dimensi kesejahteraan psikologis menurut Ryff, meliputi penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup, dan pertumbuhan pribadi. Implikasi dari temuan ini menunjukkan perlunya intervensi holistik yang tidak hanya berfokus pada pemulihan psikologis korban, tetapi juga pada penguatan sistem dukungan sosial, penyediaan perlindungan yang memadai, serta pemberdayaan korban agar mampu membangun kembali identitas, kemandirian, dan kualitas hidup mereka.