Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Implementasi Building Information Modeling (BIM) Menggunakan Metode Quantity Take Off Untuk Menentukan Volume Pekerjaan Struktur (Studi Kasus : Pembangunan Gedung Perpustakaan Kabupaten Pesawaran) Sadad, Ilyas; Noviantoro, Deny
TEKNIKA SAINS Vol 9, No 2 (2024): TEKNIKA SAINS
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/teksis.v9i2.3600

Abstract

Industri konstruksi terus berkembang dengan pesat, menuntut metode yang lebih efisien dan akurat untuk mengelola proyek. Building Information Modeling (BIM) telah muncul sebagai alat yang revolusioner. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses perhitungan konvensional quantity take off material pada pekerjaan struktur, mengidentifikasi kelemahannya, dan mengevaluasi implementasi Building Information Modelling (BIM) dalam meningkatkan akurasi serta efisiensi estimasi pada pembangunan Gedung Perpustakaan Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini juga membandingkan hasil estimasi material dari metode konvensional dan BIM untuk mengungkap manfaat BIM dalam mengurangi kesalahan, mempercepat proses, dan mengoptimalkan biaya. Penelitian ini menggunakan empat metode pekerjaan yaitu studi literatur, pengumpulan data, Pemodelan 3D dengan software Autodesk Revit dan analisis quantitiy take off dengan menggunakan software Revit 2024. Berdasarkan investigasi terhadap kontras antara perhitungan volume eksisting (biasa) dengan volume lepas landas yang dihasilkan dengan menggunakan konsep Building Data Modeling (BIM) pada pekerjaan tambahan, terlihat bahwa strategi BIM dapat meningkatkan ketepatan perhitungan volume pada setiap pekerjaan yang memiliki kontras tertentu, pekerjaan footplate tidak memiliki perbedaan, pekerjaan kolom pedestal tidak memiliki selisih, pekerjaan sloof memiliki rata-rata selisih 10,28 persen, pekerjaan kolom memiliki rata-rata selisih 5,87 persen, pekerjaan balok memiliki rata-rata selisih sebesar 3,85 persen, pekerjaan pelat lantai memiliki rata-rata selisih sebesar 10,93 persen, dan pekerjaan pembesian memiliki rata-rata selisih sebesar 12,80 persen.