Tujuan riset ini yaitu menganalisis culture experience pada Etnik Karo dalam menggunakan alat musik gendnag lima Sendalanen. Gendang Lima Sendalanen adalah ansambel musik yang digunakan dalam berbagai upacara adat Karo seperti pernikahan, kematian, guro-guro aron, dan memasuki rumah adat. Penelitian ini menggunakan metode gabungan (mix method) dengan menggunakan tipe kombinasi beturutan (sequential) dan model kombinasi campuran tidak berimbang (Concurrent Embedded Design). Data kualitatif digunakan untuk menganalisis culture experience generasi Karo, penyebab memudarnya penggunaan Gendang Lima Sendalanen, dan strategi optimalisasinya. Sedangkan data kuantitatif diperlukan untuk menemukan persentase culture experience generasi Karo dalam menggunakan alat musik Gendang Lima Sendalanen. Hasil riset menunjukkan bahwa: (1) Culture experience Etnik Karo dalam menggunakan alat musik tradisional Gendang Lima Sendalanen adalah dengan memainkan, membuat alat musik, mendapatkan pengajaran dari orangtua dan komunitas, mendapatkan pelatihan (ekstra kurikuler) dari sekolah, ikut serta dalam pertunjukan budaya dan acara adat; (2) Faktor-faktor penyebab memudarnya penggunaan Gendang Lima Sendalanen karena faktor ekonomi, kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai makna, minimnya ahli (expert) musik tradisional khususnya Gendang Lima Sendalanen, masuknya politic bible yang menilai negatif masyarakat menggunakan Gendang Lima Sendalanen; (3) Strategi optimalisasi culture experience melalui pengrajin/pemain musik Gendang Lima Sendalanen, komunitas, dan ekstrakurikuler musik tradisional disekolah. Keseluruhan riset berkontribusi dalam upaya pemajuan kebudayaan dan solusi atas upaya pewarisan budaya.