Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Relationship Between Sodium Intake, Physical Activity and Stress with the Incidence of Hypertension in Pregnant Women at the Gununghalu Health Center 2023 Kamilatul Muniroh, Fajri; Nugraheni, Dyan Kunthi; Riyanto, Agus; Mauliku, Novie E.; Budiman, Budiman
PROMOTOR Vol. 7 No. 5 (2024): OKTOBER
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v7i5.847

Abstract

Hypertension or high blood pressure refers to a condition where blood pressure in the blood vessel system continues to increase (World Health Organization, 2018). Gestational hypertension can have detrimental effects on the mother and fetus, and increase the risk of cardiovascular disease in the future. Women who have experienced preeclampsia or hypertension have higher health risks, including a 7- to 8-fold increased risk of death from coronary artery disease (Subki & et al, 2018). This study aims to investigate the correlation between factors that influence the incidence of hypertension in pregnant women in the area served by the Gununghalu Community Health Center. The research design used was case control, with a population of 1,473 people, where the sample consisted of pregnant women, including 63 of whom had hypertension. Data analysis was carried out using the Chi-Square method and multiple logistic regression analysis to identify factors that influence the incidence of hypertension. The research results show that there is a relationship between sodium consumption and hypertension in pregnant women showing a significance value of 0.007, indicating that there is a significant correlation between stress and the incidence of hypertension in pregnant women with a p value of 0.028. However, no significant relationship was found between physical activity and the incidence of hypertension in pregnant women, with a p value of 0.084. Multivariate analysis shows that sodium consumption is a risk factor for hypertension in pregnant women (p=0.004). It is hoped that all pregnant women will always have a pregnancy check-up with a health worker to avoid risks during pregnancy.
Hubungan Beban Kerja Fisik, Iklim Kerja, Konsumsi Air Minum, Usia, dan Masa Kerja Dengan Dehidrasi Pada Karyawan Hidayanto, Ikhsan; Mauliku, Novie Elvinawaty; Laili R, Ayu; Nugraheni, Dyan Kunthi; S, Suhat
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i5.58201

Abstract

Dehidrasi yang terjadi akibat pekerjaan dan lingkungan panas pada tempat kerja berpotensi untuk mengalami penurunan kemampuan kognitif karena sulit berkonsentrasi, bererisiko infeksi saluran kemih dan terbentuknya batu ginjal, hingga menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja fisik, iklim kerja, konsumsi air minum, usia, dan masa kerja dengan dehidrasi pada karyawan yang bekerja di PT X Site Konawe Utara. Rancangan penelitian menggunakan cross sectional, dengan sampel penelitian adalah karyawan workhop di PT. X yang berjumlah 52 karyawan. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran terhadap kondisi dehidrasi, beban kerja fisik, iklim kerja, kebiasaaan konsumsi air minum, usia, dan masa kerja. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat dengan uji chi-square dan multivariat menggunakan uji regresi liner berganda. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan beban kerja fisik (p=0,046), iklim kerja (p=0,023), dan konsumsi air minum (p=0,023) dengan dehidrasi. Sedangkan usia, (p=0,473) dan masa kerja (p=1,000) tidak ada hubungan dengan dehidrasi. Hasil uji multivariat menunjukan beban kerja (p=0,000) dan konsumsi air minum (p=0,000) memiliki hubungan dengan dehidrasi secara bersamaan. Kesimpulan yang didapat beban kerja dan konsumsi air minum merupakan faktor risiko untuk terjadinya dehidrasi. Maka direkomendasikan bagi perusahaan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, menyediakan air minum di tempat yang mudah dijangkau, dan melakukan monitoring suhu secara rutin.