muhammad, fathi talenta
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penerapan Strategi Pencegahan Pembulian di Lingkungan Pesantren Al-manshur muhammad, fathi talenta; Shidiq, Ngarifin; Imron, Ali
Alphateach (Jurnal Profesi Kependidikan dan Keguruan) Vol 4 No 2 (2024): ALPHATEACH (JURNAL PROFESI KEPENDIDIKAN DAN KEGURUAN)
Publisher : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/alphateach.v4i2.8382

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Penerapan strategi pencegahan pembulian di lingkungan pesantren Al-Manshur Wonosobo 2) Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam Penerapan strategi pencegahan pembulian di lingkungan pesantren Al-Manshur. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi, dokumentasi. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis menggunakan analisis data yaitu model data, reduksi data, dan kesimpulan. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa: 1) Strategi pencegahan pembulian yang diterapkan di PP Al-Manshur adalah Pembelajaran Akhlaq dan Adab di setiap kelas, Menerapkan Peraturan Pondok Dan Sanksi Bagi Yang Melanggar, Peningkatan Kesadaran Santri tentang Anti bullying, Penanganan Bila Terjadi Pembulian, dan Mendekatkan kembali antara korban dan pelaku setelah terjadi bullying. 2) Faktor pendukung dalam penerapan strategi pencegahan pembulian ini adalah faktor antusiasme para pengurus pondok yang menjalankan tugasnya sebagai pengurus dengan baik, faktor antusiasme orang tua yang sangat mendukung peraturan-peraturan pondok, dan kejujuran santri yang berani melapor serta memberikan penjelasan tentang adanya pembulian kepada pengurus pondok pesantren. Sedangkan faktor penghambatnya adalah ketidakpedulian pengurus pondok terhadap pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di pondok terutama pembulian, ketidaknetralan wali santri yang selalu membela anaknya, dan ketidakjujuran santri yang tidak berani melaporkan kasus-kasus pembulian yang terjadi di pondok pesantren.