Sedikit dari material dalam kelompok metal yang dapat digunakan sebagai perangkat biomaterial implant untuk aplikasi medis. Salah satu material baja tahan karat yang dipertimbangkan untuk penggunaan medis sebagai material implant yaitu Stainless steel 316L. Keunggulan stainless steel 316L yaitu mempunyai sifat tahan terhadap korosi, mudah untuk difabrikasi, dan harganya yang lebih murah dibandingkan dengan biomaterial kelompok metal lainnya. Karakter dari stainless steel 316L tidak dapat diberikan perlakuan panas, sehingga perlu adanya metode lain dalam meningkatkan sifat-sifat mekanisnya. Salah satunya yaitu dengan perlakuan permukaan shot peening dan sputtering. Pada penelitian ini membahas mengenai pengaruh variasi durasi waktu shot peening 10 dan 20 menit menggunakan tekanan konstan 8 bar serta perlakuan sputtering terhadap struktur mikro, kekasaran permukaan dan kekerasan permukaan stainless steel 316L. Kekasaran permukaan stainless steel 316L meningkat akibat perlakuan shot peening, sedangkan perlakuan sputtering menurunkan nilai kekasaran permukaan spesimen yang telah diberi perlakuan shot peening. Nilai kekerasan permukaan meningkat akibat perlakuan shot peening dan sputtering. Peningkatan tertinggi sebesar 661,36 HV pada variasi shot peening 20 menit dan sputtering. Peningkatan nilai kekerasan optimum pada durasi shot peening 10 menit sebesar 148%. Pengamatan struktur mikro diperoleh bahwa semakin lama durasi shot peening yang diberikan, maka semakin kecil dan semakin halus struktur butir pada bagian permukaan spesimen.Kata kunci: shot peening, sputtering, Stainless Steel 316L