Daun pegagan (Centella Asiatica) salah satu tanaman yang digunakan sebagai alternative pengobatan. Daun pegagan mempunyai komponen bioaktif seperti alkaloid, saponin, tannin, flavonoid, triterpenoid, steroid dan glikosida. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi optimum pengaruh lama waktu ekstraksi yang menghasilkan rendemen tinggi pada ekstrak daun pegagan, untuk memperoleh aktivitas antioksidan yang maksimum. Ekstrak daun pegagan diuji melalui metode DPPH (2,2- diphenyl-1-picrylhydrazyl) untuk mendapatkan aktivitas antioksidan tertinggi dinyatakan dengan nilai IC50 yang menunjukkan konsentrasi ekstrak yang dapat menghambat radikal bebas sebesar 50%. Proses pengujian dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu pengukuran rendemen hasil ekstraksi, pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (2,2- diphenyl-1-picrylhydrazyl) dan analisis menggunakan teknik FTIR. Metode ekstraksi yang digunakan pada adalah metode maserasi dengan menggunakan etanol 70% sebagai pelarut, maserasi dilakukan dengan variasi waktu perendaman yaitu 18, 24, 30, 36, dan 42 jam. Pengujian ekstrak daun pegagan kemudian diuji untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak daun pegagan dianalisis menggunakan Spektrofotometri UV -Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu maserasi yang diperoleh dari rendemen tertinggi pada waktu perendaman 42 jam. Pada pengujian aktivitas antioksidan diperoleh hasil tertinggi pada waktu 18 jam sebesar 48,46% dan nilai IC50 yang diperoleh yaitu sebesar 7,0538 μL/mL. Analisis FTIR mengonfirmasi keberadaan senyawa flavonoid yang berkontribusi pada aktivitas antioksidan ekstrak daun pegagan.Kata kunci: aktivitas antioksidan, daun pegagan, FTIR, nilai IC50, waktu maserasi