Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kelimpahan Kuda Laut serta Hubungannya dengan Kerapatan Sargassum sp. dan Kelimpahan Copepoda di Perairan Desa Sebong Pereh, Kabupaten Bintan Maulidina, Azzahra; Alsha, Syahbana Adavani; Billa, Nur Salsa; Ompsunggu, Putri Juniaty Br; Kurnianto, Alief; Apriadi, Tri
Akuatiklestari Vol 7 No 2 (2024): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v7i2.6347

Abstract

Penelitian mengenai deteksi keberadaan Hippocampus sp. melalui Sargassum sp. dan Copepoda telah dilaksanakan di Perairan Desa Sebong Pereh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan keberadaan Hippocampus sp. melalui Sargassum sp. dan Copepoda di Perairan Desa Sebong Pereh. Penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling dengan bantuan software QGIS (Quantum GIS) sebanyak 2 stasiun dan 3 kali pengulangan. Untuk pengambilan Copepoda menggunakan Planktonnet dengan cara statis sebanyak 100L. Hasil penelitian menjelaskan bahwa keberadaan kuda laut berhubungan erat dengan kelimpahan Sargassum sp., dan juga dengan copepoda. Dimana Sargassum sp. sendiri merupakan habitat dari keberadaan kuda laut lah tersebut menjadi alasan apabila Sargassum sp. dalam kondisi baik maka akan ada kuda laut yang berhabitat disana. Copepoda sebagai makanannya juga sangatlah berpengaruh dimana apabila kelimpahan copepoda banyak maka kuda laut akan berhabitat dimana terdapat makanannya. Hasil pengukuran secara keseluruhan kualitas perairan pada 2 lokasi penelitian dapat dikatakan baik karena sesuai Baku Mutu Air Laut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Mangrove litter productivity after community forest implementation in Busung Village, Bintan Regency Billa, Nur Salsa; Azizah, Diana; Susiana, Susiana
Akuatikisle: Jurnal Akuakultur, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Vol 9, No 2 (2025)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.akuatikisle.9.2.115-121

Abstract

Mangrove ecosystems play a crucial role both ecologically and economically. However, in Bintan Regency, their area has significantly declined due to development activities. This research aims to determine the productivity of the mangrove ecosystem in Busung Village, Bintan Regency, following the implementation of HKm. The study was conducted from April to May 2025 using a purposive sampling method with three observation stations, each consisting of three plots. Observations were made on litter production, decomposition, and mangrove crabs (Scylla sp.) parameters. Litter samples were collected using three 1×1 meter litter traps per plot, while decomposition was measured using litter bags, and mangrove crab samples were collected using foldable traps. Data correlation analysis between parameters was performed using Pearson correlation heatmaps and Principal Component Analysis (PCA). The results show that litter production in the Busung Village mangrove ecosystem was dominated by leaf components (19.51 g dry weight/m2 /10 days), with an average total production of 84.74 g dry weight/m2/10 days. Correlation analysis across the three stations indicated that mangrove crabs play a role in regulating mangrove litter productivity through their fragmentation/shredding activities, with varying influences depending on the level of human activity and environmental conditions. In areas with minimal activity (Station 1), an increase in crab density and weight significantly reduced the amount of litter. In fishing areas (Station 2), a healthy nutrient cycle was observed with positive correlations between parameters, while crabs controlled litter stock through consumption and fragmentation. In aquaculture areas (Station 3), the productive environment supported crab growth, although litter availability had less direct impact on the crabs.