Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah limbah biomassa yang belum dimanfaatkan secara maksimal dapat digunakan saat LPG langka. Bahan baku penelitian menggunakan limbah tempurung kelapa yang ditumbuk halus dan dicampur dengan gergajian kayu jati yang keduanya disaring lolos meh 40 dan tidak lolos mesh 60. Bahan baku tersebut dibuat pellet dengan ukuran diameter 4 mm dan panjang kurang lebih 2,5 cm. Pengujian memanaskan air satu liter dengan menggunakan kompor gasifikasi dengan hembusan angin dengan kecepatan 5m/detik. Dari hasil pengujian, secara visual nyala api dari bahan baku tempurung kelapa berwarna biru orange tanpa jelaga, mendidihkan air 1 liter selama 12 menit dengan membutuhkan bahan pellet sebanyak 225 gram. Bahan baku 75% tempurung kelapa, 25% serbuk kayu. Nyala api berwarna biru kemerahan dengan sedikit jelaga yang keluar. Mendidihkan air 1 liter selama 14 menit dengan membutuhkan bahan pellet sebanyak 317 gram. Bahan baku 50% Tempurung kelapa, 50% serbuk kayu nyala api berwarna merah berjelaga. Mendidihkan air 1 liter selama 11 menit dengan membutuhkan bahan pellet sebanyak 217 gram. Bahan baku 25 % Tempurung kelapa, 75 % serbuk kayu nyala api berwarna merah berjelaga. Mendidihkan air 1 liter selama 13 menit dengan membutuhkan bahan pellet sebanyak 334 gram. Bahan baku 100 % serbuk kayu nyala api berwarna merah berjelaga. Mendidihkan air 1 liter selama 14 menit dengan membutuhkan bahan pellet sebanyak 347 gram. Dapat dibuktikan bahwa limbah biomassa dapat digunakan sebagai bahan bakar yang bermanfaat untuk pengganti bahan bakar jika bahan bakar gas langka