Rahmah, Ziaul
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERCAPAIAN LEVEL KOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH TEOREMA PYTHAGORAS BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM REVISI [CONTRIBUTING FACTORS OF STUDENTS’ COGNITIVE LEVEL IN SOLVING PYTHAGOREAN THEOREM PROBLEMS FOLLOWING BLOOM’S REVISED TAXONOMY] Rahmah, Ziaul; Darmawan, Puguh; Abdullah, Mohd Nor Syahrir
JOHME: Journal of Holistic Mathematics Education Vol. 8 No. 2 (2024): DECEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/johme.v8i2.8317

Abstract

Eighth-grade students are expected to master the Pythagorean theorem. This understanding provides a strong foundation for various mathematical concepts. Besides, the Pythagorean theorem serves as one of the prerequisite subjects for further courses. However, these students have been reported to have low cognitive levels and encounter difficulty in learning the Pythagorean theorem. Therefore, this study explores the achievement of students' cognitive levels in solving Pythagorean theorem problems based on revised Bloom's taxonomy and the underlying factors. This research employed qualitative methods with multiple case study types. Prospective participants were 35 eighth-grade junior high school students. For the instrument, this study used semi-structured interview guidelines, written tests of problem-solving, indicator rubrics, audio-visual recording devices, and researcher notes. The data were garnered from the participants’ responses to written tests on the Pythagorean theorem, the researchers' notes, as well as the audio-visual recordings of the interviews between the researchers and the subjects. The garnered data were analyzed using techniques proposed by Miles and Huberman. The subsequent stages of the research process include data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The findings indicate that learning experience presents a pivotal role in the achievement of higher cognitive levels. A supportive learning environment, including resources that assist in learning, can influence students' problem-solving ability to reach higher cognitive levels. Furthermore, providing various forms of problems can help hone the subject's cognitive level. Such diverse learning experiences can broaden the subject's horizons and help achieve higher cognitive levels.BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Siswa kelas VIII diharapkan mampu untuk menguasai teorema pythagoras. Pemahaman tersebut menciptakan landasan yang kuat untuk berbagai konsep matematika dan menjadi salah satu materi pelajaran prasyarat untuk materi selanjutnya. Namun, siswa kelas VIII memiliki level kognitif rendah dan mengalami kesulitan dalam mempelajari teorema pythagoras. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis ketercapaian level kognitif siswa dalam memecahkan masalah teorema pythagoras berdasarkan taksonomi bloom revisi serta faktor penyebabnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis studi kasus jamak. Calon subjek adalah siswa SMP kelas VIII sebanyak 35 dan terpilih 16 subjek. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara semi terstruktur, tes tertulis pemecahan masalah, rubrik indikator, alat rekam audio visual, dan catatan peneliti. Data yang digunakan adalah hasil tes tertulis subjek dalam memecahkan permasalahan teorema pythagoras, catatan peneliti, dan hasil rekaman wawancara antara peneliti dengan subjek. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data interaktif miles dan huberman. Langkah berikutnya setelah pengumpulan data adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian adalah pengalaman belajar menjadi faktor krusial dalam ketercapaian level kognitif yang lebih tinggi. Subjek yang memiliki pengalaman belajar lebih banyak dapat mencapai level kognitif yang lebih tinggi. Lingkungan belajar yang mendukung, termasuk sumber daya yang membantu dalam belajar, dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah siswa untuk mencapai level kognitif yang lebih tinggi. Selain itu, pemberian berbagai bentuk masalah dapat membantu mengasah level kognitif subjek. Pengalaman belajar yang beragam tersebut dapat memperluas wawasan subjek dan membantu mencapai level kognitif yang lebih tinggi.
Analisis Berpikir Siswa dalam Memecahkan Masalah Open-Ended Barisan dan Deret Aritmatika Berdasarkan Tahapan Polya Rahmah, Ziaul; Darmawan, Puguh
Al-Khwarizmi : Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 13 No. 2 (2025): Al-Khwarizmi : Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika FTIK IAIN Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/jpmipa.v13i2.6221

Abstract

Abstract: Students' difficulties in solving open-ended problems are attributed to a lack of conceptual understanding and flexibility in applying formulas. This challenge is further influenced by a learning approach that is heavily procedure-oriented. This study analyzes the mathematical thinking skills of high school students in solving open-ended problems on arithmetic sequences and series, based on Polya's stages. The research subjects were 4 tenth-grade students in Malang. Data were obtained through tests, interviews, and observations, and subsequently analyzed using an interactive model. The findings reveal a variation in student abilities. The primary difficulties lie in grasping fundamental concepts, such as the formula for the nth term and the sum of the first n terms. This study recommends the consistent implementation of open-ended problems to enhance students' mathematical thinking, conceptual understanding, and independent problem-solving skills. Abstrak: Kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah open-ended disebabkan kurangnya pemahaman konsep dan fleksibilitas penerapan rumus. Kesulitan ini dipengaruhi oleh pembelajaran yang lebih berorientasi pada prosedur. Penelitian ini menganalisis kemampuan berpikir matematis siswa SMA dalam menyelesaikan masalah open-ended pada barisan dan deret aritmatika berdasarkan tahapan Polya. Subjek penelitian adalah 4 siswa kelas X di Malang. Data diperoleh melalui tes, wawancara, dan observasi, kemudian dianalisis menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan ada variasi kemampuan siswa. Kesulitan utama terletak pada pemahaman konsep dasar, seperti rumus suku ke-n dan jumlah n suku pertama. Penelitian ini merekomendasikan penerapan masalah open-ended secara konsisten untuk meningkatkan kemampuan berpikir matematis, pemahaman konsep, dan keterampilan penyelesaian masalah secara mandiri.