Kumara, Ryan Aditya
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

AKURASI QSOFA SCORE SEBAGAI PREDIKTOR AWAL MORTALITAS PADA PASIEN STROKE: The Accuracy of Qsofa Score as An Early Predictor of Mortality in Stroke Patients Wiyono, Dwi; Wijayanti, Ida; Kumara, Ryan Aditya
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 10 No. 3 (2024): JiKep | Oktober 2024
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v10i3.2221

Abstract

Pendahuluan: Tingginya angka mortalitas akibat sepsis pada pasien stroke kian hari kian meningkat. Perlunya sebuah alat pendeteksi kemungkinan terjadinya sepsis tentunya akan sangat membantu di tatanan klinis. Tujuan penelitian ini adalah menguji secara diagnostic untuk melihat akurasi, sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif dan nilai duga negative dari qSOFA score dalam memprediksi mortalitas secara dini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu desain cross sectional dengan pendekatan uji diagnostic yang dilakukan terhadap pasien stroke yang dirawat diruang intensif RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen dalam kurun waktu bulan Desember 2023 hingga Februari 2024. Jumlah sampel yang dilibatkan sebanyak 120 orang pasien yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Hasil dari analisis diagnostic alat qSOFA score diperoleh nilai AUCROC sebesar 0.839 (IK 95%; 0.698 – 0.980) dan nilai cut off point 2 dengan nilai akurasi sebesar 80.00%, nilai sensitivitas sebesar 83.09%, nilai spesifisitas sebesar 75.51%, nilai duga positif sebesar 83.09% dan nilai duga negative sebesar 75.51%. Diskusi: semakin tinggi nilai sensitivitas sebuah alat qSOFA score akan meningkatkan akurasi alat tersebut dalam melakukan fungsinya yaitu dalam mendeteksi kemungkinan adanya sepsis pada pasien. Kesimpulan dari penelitian ini adalah qSOFA score dapat menjadi sebuah alat dalam mendeteksi dan memprediksi mortalitas secara awal pada pasien stroke di ruang Intensif. Ketepatan dan kecepatan prediksi sepsis akan dapat mengurangi resiko terjadinya mortalitas dan mengoptimalkan perawatan serta pengobatan terhadap pasien.
Pengaruh emotional freedom technique (eft) terhadap tingkat kecemasan pasien dengan hemodialisis Kumara, Ryan Aditya; Sutrisno; Widiyono, Widiyono
JOURNAL OF Medical Surgical Concerns Vol. 5 No. 1 (2025): June Edition 2025
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia (HIPMEBI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/msc.v5i1.1330

Abstract

outside the body. This action can cause psychological and physical stress that interferes with the neurological system, including; disorientation, tremors and decreased concentration and anxiety. Anxiety can have an impact on behavior such as withdrawing from the environment, difficulty focusing on activities, difficulty eating, irritability, low control of anger emotions, sensitivity, difficulty sleeping. One way to reduce anxiety is to do emotional freedom technique (EFT). Non-invasive action to balance the body's natural meridian energy when symptoms of physical and emotional decline occur. Purpose: To determine the effect of EFT therapy on anxiety levels in patients with chronic kidney failure with hemodialisis. Method: The type of research is pre-experimental with one group pretest-posttest design. The population in this study were patients undergoing hemodialisis in the ICU Rooms. The research sample used was 27 respondents. Data were analyzed using the Wilcoxon signed rank test. Results: The study showed that anxiety before and after the EFT intervention decreased with median score 22 before intervention and 15 after interventiio. The results of the Wilcoxon signed rank test obtained a p value of 0.001 Conclusion: There is an effect of emotional freedom technique on anxiety in patients undergoing hemodialisis. Keywords: Anxiety; Chronic Kidney Disease; Emotional Freedom Technique; Hemodialisis; Paliative.   Pendahuluan: Hemodialisis merupakan proses pembersihan darah dari zat-zat sampah melalui proses penyaringan diluar tubuh.  Tindakan ini dapat menimbulkan stres psikologis dan fisik yang mengganggu sistem neurologi antara lain; diorientasi, tremor dan penurunan konsentrasi dan kecemasan. Cemas dapat berdampak pada perilaku seperti menarik diri dari lingkungan, sulit fokus dalam beraktifitas, susah makan, mudah tersinggung, rendahnya pengendalian emosi amarah, sensitive, susah tidur. Salah satu cara untuk mengurangi kecemasan yaitu melakukan emotional freedom technique (EFT). Tindakan non invasive untuk menyeimbangkan energi meridian alam tubuh ketika terjadi gejala-gejala kemunduran fisik dan emosional. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh terapi EFT terhadap tingkat kecemasan pada pasien Gagal ginjal kronik dengan Hemodialisis. Metode: Jenis penelitian adalah pre eksperimental dengan desain one group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang menjalani hemodilisis di Ruang ICU. Sampel penelitian yang digunakan adalah 27 responden. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon signed rank test. Hasil: Penelitian menunjukkan kecemasan sebelum dan setelah intervensi EFT mengalami penurunan dengan nilai median sebelum intervensi 22 dan setelah intervensi 15. Hasil uji dengan Wilcoxon signed rank test didapatkan nilai p: 0.001 Simpulan: Ada pengaruh emotional freedom technique terhadap kecemasan pada pasien yang menjalani hemodialisis. Kata Kunci: Emotional Freedom Technique; Gagal Ginjal Kronik; Hemodialisis; Kecemasan; Paliatif.