Latar belakang : Prevalensi stunting pada balita di dunia sebesar 22%. Stunting di Kalimantan selatan tercatat pada tahun 2022 (24,7%). Kejadian Stunting di Kabupaten Kotabaru pada tahun 2023 sebanyak 20.1%. Target pencapaian program 1000 hari pertama kehidupan di Indonesia mencakup peningkatan gizi ibu hamil, pemberian ASI eksklusif, serta pemenuhan gizi pada anak usia dini. Program ini bertujuan untuk menurunkan angka stunting. Tujuan : Mengetahui hubungan pengetahuan dengan implementasi 1000 Hari pertama kehidupan sebagai pencegahan stunting di wilayah kerja Puskesmas Pudi. Metode : Penelitian ini menggunakan survey analitik denganĀ pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah sejumlah 79 responden, yang diambil dengan teknik total populasi. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu baduta. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah implementasi 1000 Hari Pertama Kehidupan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Data dianalisa menggunakan uji chi square. Hasil : Implementasi 1000 hari pertama kehidupan yang paling banyak pada katagori baik sebanyak 52 Orang (65,8 %), pengetahuan ibu baduta yang paling banyak pada katagori baik sebanyak 51 Orang (64,6 %). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan ibu baduta dengan implementasi 1000 hari pertama kehidupan sebagai pencegahan stunting (p=0,000). Kesimpulan : Hubungan yang didapat antar variabel tersebut searah artinya semakin baik pengetahuan ibu baduta maka semakain baik implementasi terhadap 1000 hari pertama kehidupan. Oleh karena itu, tenaga kesehatan harus meningkatkan promosi kesehatan tentang 1000 hari pertama kehidupan.