Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis eksistensi Tari Muli Siger di Bandar Lampung. Adapun metode yang digunakan yaitu, metode deskriptif kualitatif. Serta teori Eksistensi. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Tari Muli Siger sering ditampilkan dalam acara-acara resmi, dan acara penyambutan lainnya. Dari 11 sekolah, terdapat 5 sekolah masih terlihat keberadaan dan perkembangan Tari Muli Siger dalam kurung waktu 1 tahun diantaranya, SMAN 5, SMAN 13 , SMAN 1, SMAN 2 dan SMAN 15 Bandar Lampung, 4 sekolah masih terlihat keberadaan Tari Muli Siger tetapi sudah tidak mengembangkan Tari Muli Siger dalam kurung waktu 1 tahun diantaranya, SMAK Penabur, SMA AlAzhar, SMA Muhammadiyah, dan SMAN 7. Lalu, 2 sekolah diketahui tidak terdapat keberadaan Tari Muli Siger yaitu, SMA Pelita Bangsa, dan SMAN 16. Sanggar Nuvusa Etnika, Kampoeng Budayo, dan Sapta Budaya, Sasana Budaya, Gardancestory, Sanggar Rumah Seni dan Sanggar Bunga Mayang tidak menggunakan Tari Muli Siger, 2 sanggar masih menggunakan Tari Muli Siger yaitu sanggar Ky Art dan Sanggar Galeri Maura Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi Tari Muli Siger dapat terlihat keberadaannya namun tidak memiliki perkembangan yang signifkan, dan mengalami kemunduran yang drastis. Sanggar dan sekolah di Bandar Lampung yang tidak men Lampung gembangkan Tari Muli Siger lebih mendominasi di banding sekolah dan sanggar yang masih mengembangkan Tari Muli Siger dalam kurung waktu satu tahun terakhir.Kata Kunci: Tari Muli Siger, Eksistensi, Bandar Lampung