Sebagai makhluk yang memiliki anugerah sendiri, manusia memiliki beberapa komponen dalam kehidupan yang tidak bisa dipisahkan yakni komunikasi, komunikasi sendiri dilakukan sebagai penghubung antara seseseorang dengan yang lainnya. Stabilitas Emosi Narapidana di dalam Lembaga Pemasyarakatan yang tidak stabil cenderung sering terjadi pada narapidana di Indonesia. Kondisi Lapas yang berbeda dengan kondisi masyarakat karena bertemunya dengan orang-orang baru serta aturan hidup yang ketat serta narapidana meiliki ruang gerak yang terbatas. Narapidana Narkotika di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan seperti narapidana lainnya seringkali menghadapi tekanan dan tingkat stres yang tinggi, lalu kondisi lingkungan Lapas yang termasuk didalamnya ada tingkat kepadatan, keamanannya, kemudian perlakuan petugas terhadap narapidana itu sendiri, lalu kesehatan mental narapidana ketika sebelum masuk ke lembaga pemasyarakatan juga berpengaruh, hubungan dengan sesama narapidana juga berpengaruh terhadap stablitas emosi narapidana, program-program seperti peltihan keterampilan, rehabilitasi juga berperan penting dan membantu mengatasi masalah emosi pada narapidana itu. Dalam hal ini narapidana membutuhkan dorongan atau motivasi untuk menjalani masa pembinaannya di Lembaga Pemasyarakatan.Dalam penelitian ini akan membahas tentang pengaruh koumnikasi Interpersonal terhadap Stabilitas Emosi narapidana narkotika d Lembaga Pemasyarakatan Pemiuda Kelas IIA Madiun. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode koresional. Sampel pada penelitian ini adalah 269 narapidana narkotika di Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun . Alat pengukuran menggunakan kuisioner, Berdasarkan hasil uji korelasi terdapat hasil uji signifikansi antara variabel Komunikasi Interpersonal dengan variabel Stabilitas Emosi yaitu 0,005 dengan ilai Pearson Correlation ke arah positif sebesar 0,907. Maka dapat disimpulkan bahwa jika kouminkasi interpersonal baik maka stabilitas emosi narapidana narkotika akan stabil atau baik.