Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Handwashing Education Through Movements and Song for the Elderly: Edukasi Cuci Tangan Melalui Gerak Dan Lagu Pada Lansia Dientyah Nur Anggina; Putri Rizki Amalia Badri
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 4 No. 2 (2024): JPKK Edisi Aug 2024
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol3.Iss2.1914

Abstract

Elderly are vulnerable to disease so it is important to maintain clean and healthy living behavior by hand washing with soap (HWWS/CTPS). The low level of hand washing knowledge in the elderly causes the importance of good and correct hand washing education in the elderly. The purpose of this activity is to implement elderly awareness in the application of HWWS. The target of the community service activity is all elderly who are registered with prolanis participants at the Family Doctor Clinic FK UMM Palembang, totaling 40 people. The method of this activity was demonstration using movements and songs. The activity was begun with registration and pretest, then a demonstration of hand washing education using movements and songs together and ended with a posttest. The enthusiasm of the participants was high. The results of the service are an increase in the knowledge of the elderly, namely 54% in the good category to 71% in the good category after education. The elderly are expected to be aware and apply HWWS behavior in their daily lives. Abstrak Orang lanjut usia (lansia) rentan terkena penyakit sehingga penting menjaga perilaku hidup bersih dan sehat dengan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Tingkat pengetahuan cuci tangan pada lansia yang rendah menyebabkan pentingnya dilakukan edukasi cuci tangan yang baik dan benar pada lansia. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menerapkan kesadaran lansia dalam penerapan CTPS. Sasaran kegiatan pengabdian adalah seluruh lansia yang terdaftar pada peserta prolanis di Klinik Dokter Keluarga FK UMPalembang yang berjumlah 40 orang. Metode kegiatan ini adalah demonstrasi dengan menggunakan media gerak dan lagu. Kegiatan dimulai dengan registrasi dan pretest, kemudian dilakukan demonstrasi edukasi cuci tangan menggunakan gerak dan lagu secara bersama-sama dan diakhiri dengan posttest. Antusias peserta tinggi. Hasil pengabdian adalah terjadi peningkatan pengetahuan lansia sebelumnya yaitu 54% kategori baik menjadi 71% kategori baik setelah edukasi. Lansia diharapkan dapat menyadari dan menerapkan perilaku CTPS dalam kehidupan sehari-hari.
EDUKASI KREATIF CEGAH STUNTING MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUK REMAJA SEHAT Dientyah Nur Anggina; Asmalia, Resy; Ramadhani, Abeliza; Dwi P., M. Amien
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v5i1.2056

Abstract

Stunting merupakan masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia, dengan prevalensi mencapai 30,8% menurut Riskesdas 2018. Di Sumatera Selatan, angka stunting tahun 2023 mencapai 20,3%, masih di atas target WHO. Faktor penyebabnya meliputi kurangnya gizi pada remaja putri, anemia, pola makan yang tidak sehat, serta kurangnya edukasi mengenai pentingnya pemenuhan gizi sejak dini. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan remaja tentang pencegahan stunting melalui edukasi kreatif menggunakan permainan ular tangga di SMA Negeri 7 Palembang. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2024 yang melibatkan tim pengabdi dari Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang, mahasiswa KKN, serta BKKBN Kota Palembang dengan pendekatan partisipatif, termasuk Focus Group Discussion (FGD). Edukasi dilakukan dengan media permainan ular tangga yang berisi materi pencegahan stunting. Sebelum dan sesudah permainan, peserta mengisi kuesioner pretest dan posttest untuk mengukur peningkatan pengetahuan. Sebanyak 20 siswa berpartisipasi, dengan peningkatan skor pengetahuan rata-rata dari 69,95 menjadi 81,7 setelah edukasi. Antusiasme peserta terlihat dari keterlibatan aktif dalam diskusi dan permainan. Media ular tangga terbukti efektif meningkatkan pemahaman karena mengintegrasikan pembelajaran kognitif, aktivitas motorik, dan interaksi sosial dalam suasana menyenangkan. Sehingga, permainan ular tangga dapat menjadi metode edukasi kreatif dalam kampanye pencegahan stunting.