Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pre-Disasters Management Analysis of Mount Sinabung Eruption in Kutagugung Village, Namen Taren District, Karo Regency, North Sumatera Susilawati; Aisyah Sholeh Al-Anshary; Atikah Pratiwi; Eva Mulyani S; Kurnia Permata Sari; Nadia Safira Siregar; Salwa Radha Hera
International Journal of Health, Economics, and Social Sciences (IJHESS) Vol. 7 No. 1: January 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/ijhess.v7i1.6745

Abstract

This study aims to analyze pre-disaster management of the Mount Sinabung eruption in Kutagugung Village, Naman Teran District, Karo Regency. The focus of the research includes government and community preparedness, the effectiveness of early warning systems, and mitigation programs in raising community awareness of disaster risks. The study uses a qualitative method with a case study approach. Data were collected through in-depth interviews, field observations, and documentation. The results show that community awareness of Mount Sinabung's status as an active volcano varies, with most understanding the risks but requiring further education. Disaster management organizations, such as BNPB and Karang Taruna, have been active, although broader community involvement needs improvement. Disaster mitigation training is considered effective in enhancing preparedness, but its scope remains limited to specific groups. The local tradition Erpangir Ku Lau holds significant potential for integration into mitigation strategies, although it has not yet been optimally utilized. Disaster management infrastructure, such as evacuation routes, assembly points, and shelters, is available but requires quality improvements and sustainable maintenance. Existing early warning systems are helpful but need modernization and expanded coverage. This study concludes that collaboration between the government, the community, and the utilization of local wisdom is key to enhancing the resilience of Kutagugung Village in facing the risks of the Mount Sinabung eruption.
Konsep Dasar Kepemimpinan Kesehatan: Basic Concepts of Health Leadership Eva Mulyani S; Fiqih Inayah; Kurnia Permata Sari; Wasiyem
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 1: Januari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i1.6641

Abstract

Kepemimpinan dalam bidang kesehatan memiliki karakteristik yang unik karena berkaitan langsung dengan upaya pelayanan publik yang sangat sensitif terhadap kebutuhan dan kesejahteraan manusia. Seorang pemimpin di sektor ini dituntut untuk tidak hanya memiliki kompetensi manajerial dan teknis, tetapi juga kemampuan interpersonal yang kuat untuk menghadapi tantangan yang kompleks dan dinamis.Metode pada artikel ini menggunakan studi pustaka (library research) yaitu metode dengan pengumpulan data dengan cara memahami dan mempelajari teori-teori dari berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Ada Empat tahap studi pustaka dalam penelitian yaitu menyiapkan perlengkapan alat yang diperlukan, menyiapkan bibliografi kerja, mengorganisasikan waktu dan membaca atau mencatat bahan penelitianSalah satu tugas utama seorang pemimpin dalam jenis apapun adalah mampu mengambil keputusan secara tepat dan cepat. Dalam proses mekanisme mengambil keputusan tersebut, seorang pemimpin dapat melibatkan anggota lain atau murni dari diri sendiri jika memang dituntut harus demikian. Untuk dapat mengambil keputusan secara cepat dan tepat, diperlukan kapasitas intelegensi dan emosi yang baik. Maka dari itu, memilih seorang pemimpin dengan kapasitas intelegensi dan emosional yang baik sangat diperlukan, agar nantinya mampu mengambil keputusan secara cepat dan tepat dalam berbagai kondisi.Dalam konteks kesehatan masyarakat, seorang pemimpin perlu mampu menjalin kerjasama antar sektor, mendorong berbagai pihak untuk bersinergi, dan memastikan semua individu mendapatkan akses terhadap layanan berkualitas. Sebab, pemimpin yang baik bersedia melakukan semua upaya dan kerja terbaiknya demi kemajuan organisasi atau kelompok yang dipimpinnya