Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Community Midwifery Practice PHBS Education In Households In Preventing Stunting In Toddlers Irawati, Rita; Kustiani, Wahyu Nur Indah; Nurrofiqoh, Shinta Dwipa; Yantini, Yuli; Rahayu, Sulistio
Jurnal EduHealth Vol. 15 No. 04 (2024): Jurnal EduHealt (inpres), Year 2024
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting is one of the chronic malnutrition problems in society, especially in toddlers. Stunting is caused by a lack of nutritional intake that occurs over a long period of time due to the provision of food that does not meet nutritional needs. The direct causes of stunting are inadequate nutritional intake and a history of infectious diseases, while indirect factors are parental knowledge about nutrition, parental education, parental income, and the number of family members. Stunting can be prevented by several things such as providing exclusive breastfeeding, consuming a variety of foods with a healthy and balanced menu, getting used to PHBS, doing physical activities such as exercising, giving supplements to toddlers and monitoring children's growth and development regularly or routinely taking them to the integrated health post. Empowerment and education to the community need to start from the household, especially for pregnant women and mothers with toddlers because children are assets or generations whose growth and development must be maintained. Based on the results of a pre-survey conducted from May 30-31, 2024 in Notoharjo Village with unstructured interviews conducted by researchers through interviews with 10 pregnant women and mothers of toddlers. From the interview results, it was stated that 8 people (80%) did not understand PHBS with stunting. While 2 people (20%) other mothers already understood PHBS with stunting. So the role of health workers plays an important role in providing education about the importance of PHBS with stunting which are interrelated. This aims to increase knowledge related to PHBS in reducing the incidence of stunting.
Hubungan Partisipasi Remaja dalam Kegiatan Pelayananan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dengan Perilaku Hidup Sehat Remaja Mayasari, Ade Tyas; Yantini, Yuli; Tumini, Tumini; Neliyana, Neliyana; Violita, Silvi; Ningtyas, Widhia Ekma
Journal of Current Health Sciences Vol. 2 No. 1: 2022
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/jchs.202211

Abstract

Tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs tahun 2030 menitikberatkan pada peran remaja secara inklusif dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Laporan PKPR Puskesmas Way Kandis tahun 2021 di dapat data sebesar 3 orang remaja usia 18 tahun hamil, remaja yang mengalami anemia usia 15 – 18 tahun sebesar 6 orang, remaja yang merokok usia 15 – 18 tahun sebesar 28 orang.  Remaja yang dirujuk usia 15 – 18 tahun sebesar 32 orang. Tujuan penelitian adalah diketahui hubungan partisipasi remaja dalam kegiatan PKPR dengan perilaku hidup sehat remaja di wilayah kerja Puskesmas Way Kandis Kota Bandar Lampung tahun 2022. Jenis penelitian adalah kuantitatif, desain penelitian analitk dengan pendekatan cross sectional, populasi adalah seluruh remaja sebesar 1.740 remaja, besar sampel 95 orang, teknik sampling menggunakan stratified random sampling. Analisa data univariat menggunakan distribusi frekuensi prosentase dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapat distribusi frekuensipartisipasi remaja dalam kegiatan PKPR lebih tinggi pada kategori tidak berpartisipasi sebesar 60 orang (63,2%) dan distribusi frekuensiperilaku hidup sehat remaja lebih tinggi pada kategori kurang baik sebesar 68 orang (71,6%). Hasil uji chi square ada hubungan partisipasi remaja dalam kegiatan PKPR dengan perilaku hidup sehat remaja (p value = 0,000 < 0,05). Diharapkan petugas kesehatan untuk lebih meningkatkan partisipasi remaja agar terlibat dalam kegiatan PKPR melalui sosialisasi program – program kegiatan PKPR dengan memanfaatkan sosial media seperti twitter, instagram, maupun facebook serta menawarkan program kegiatan PKPR yang menarik, inovatif sesuai dengan karakteristik remaja yang tidak menyukai sesuatu kegiatan yang bersifat monoton dan formal.