Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementation Of Patient Autonomy Principle In End-Of-Life Decision-Making: A Case Study At KH. Daud Arif Regional General Hospital, Kuala Tungkal Een Kurnaesih; Rahma Nasywa Sabilla; Syifa Fitriana Qurrotaayun; Virgine Weby Anastasia; Dian Mardiana Lestari; Agisna Rafa Krismawanti
Jurnal EduHealth Vol. 15 No. 04 (2024): Jurnal EduHealt (inpres), Year 2024
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this research is to explore and delve deeper into the reasons families request passive euthanasia, the illnesses and conditions that lead individuals to consider such actions, and how the principle of patient autonomy is applied in euthanasia practices at KH. Daud Arif Regional General Hospital, Kuala Tungkal. The research employs a qualitative approach through literature review studies. Data were collected from journals, books, and previous studies, focusing on the withdrawal of life-support measures and the ethical principle of autonomy. The collected information was analyzed to support the research. Based on the findings, decisions regarding euthanasia, particularly passive euthanasia, should ideally be made by patients when they are mentally capable. However, in critical conditions where the patient is incapacitated, the responsibility is transferred to the patient's family, who can make decisions on their behalf, including opting for passive euthanasia. While active euthanasia remains illegal in Indonesia, passive euthanasia, such as the cessation of life-support interventions, is permitted under certain legal frameworks, such as Ministry of Health Regulation No. 37 of 2014. This regulation also emphasizes the importance of therapeutic contracts between patients and healthcare providers. The reasons families or patients choose passive euthanasia at KH. Daud Arif Regional General Hospital, Kuala Tungkal, include prolonged physical suffering and a significant decline in quality of life. The illnesses or conditions considered for passive euthanasia include chronic, incurable diseases that cause ongoing suffering, such as heart disease, kidney failure, or illnesses with poor prognoses.
Mengatur Intensitas Penggunaan Gadget Untuk Meningkatkan Kualitas Tidur Siswa/I Di SMPN 85 Jakarta Mulyadi; Putri Annisa; Agisna Rafa Krismawanti; Raden Roro Mahira Kaysa Tiaradewi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 3 No. 5 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan gadget yang berlebihan telah menjadi salah satu masalah serius di kalangan siswa/i SMP. Hal ini dapat berdampak negatif pada kualitas tidur mereka, selain itu dapat mengganggu kesehatan fisik dan mental serta kinerja akademik mereka. Oleh karena itu, diperlukan tindakan berupa mengatur intensitas penggunaan gadget untuk meningkatkan kualitas tidur siswa/i SMP khususnya di SMPN 85 Jakarta. Pengabdian kepada masyarakat memiliki tujuan utama yang terdiri dari 3 aspek. Pertama, untuk memastikan penggunaan gadget pada siswa/i tetap seimbang dan bermanfaat bagi kehidupannya sehari-hari. Kedua, untuk memperhatikan keseimbangan antara kebutuhan dan ketergantungan pada gadget agar mereka tetap produktif. Ketiga, pengabdian kepada masyarakat ini juga bertujuan untuk mendorong kebiasaan tidur yang sehat dan teratur. Dorongan ini diharapkan dapat memberikan panduan perbaikan kualitas tidur yang teratur sehingga terhindar dari dampak negatif penggunaan gadget berlebihan di malam hari. Untuk mencapai tujuan tersebut, kami akan menggunakan metode penyuluhan dan sosialisasi kepada siswa/i dan guru SMPN 85 Jakarta mengenai dampak buruk penggunaan gadget yang berlebihan terhadap tidur dengan memberikan audio visual, mini games/ice breaking, serta pretest dan posttest. Pretest dan posttest akan digunakan sebagai alat evaluasi untuk mengetahui dan mengukur pengetahuan, sikap, dan perilaku sebelum dan setelah penyuluhan dilakukan mengenai dampak negatif penggunaan gadget yang berlebihan di malam hari, dampak positif memiliki kualitas tidur yang baik, dan langkah-langkah efektif yang berhubungan. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat tentang mengatur intensitas penggunaan gadget, diharapkan kualitas tidur siswa/i SMPN 85 Jakarta dapat meningkat, memiliki pengetahuan tambahan mengenai dampak negatif dari penggunaan gadget yang berlebihan di malam hari, dan dampak positif pada kesehatan dan prestasi akademik mereka, serta langkah efektif yang bisa dilakukan. Maka dari itu, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk siswa/i, guru, serta pihak sekolah dalam mewujudkan upaya ini.