Rahmawati, Herika
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM ( AKM ) NUMERASI BERDASARKAN TEORI KASTOLAN PADA MATERI ALJABAR DI SMP NEGERI 7 PANGKALAN KURAS Rahmawati, Herika; Suanto, Elfis; Yuanita, Putri
Pedagogy: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 9 No. 2 (2024): Pedagogy : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/pedagogy.v9i2.4027

Abstract

Dalam rangka menyiapkan peserta didik yang memiliki kecakapan abad ke-21, pemerintah melakukan asesmen kemampuan minimum ( AKM ). Asesmen kemampuan minimum ini menjadi pengganti Ujian Nasional dimulai pada tahun 2021, yang mengutamakan kemampuan literasi dan numerasi siswa. Data menunjukkan bahwa pada jenjang smp , 45% peserta didik belum mencapai batas kompetensi minimum untuk kemampuan numerasi. Kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal Numerasi adalah satu penyebab rendahnya nilai kompetensi minimum numerasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan siswa berdasarkan teori Kastolan. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah soal aljabar tipe AKM. Subjek penelitian ini adalah 26 siswa kelas VIII SMPN 7 Pangkalan Kuras. Teknik analisis data yang dilakukan adalah dengan melakukan tes, kemudian hasil tes dijabarkan secara deskriptif. Hasil yang diperoleh berdasarkan lembar jawaban peserta didik adalah (1) kesalahan konseptual sebesar 42,0% kategori berat, (2) kesalahan prosedural sebesar 31,9% kategori cukup berat, dan (3) kesalahan teknis sebesar 31,9% kategori cukup berat. Hasil dari penelitian ini memberikan gambaran mengenai berbagai kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal tipe AKM numerasi khususnya domain aljabar, sehingga dapat menentukan tindak lanjut agar kemampuan numerasi peserta didik menjadi lebih baik.